Indonesia Naik Kelas jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas

Selasa, 18/09/2018 15:25 WIB

Jakarta - Upaya yang akan dilakukan pemerintah dalam 5 tahun mendatang ialah mengangkat Indonesia jadi negara berpendapatan negara menengah ke atas.

Hal itu disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, menurutnya temuan ini menjadi tema Pertemuan Tahuanan IMF-Bank Dunia (AM IMF-WBG) di Bali dan mempunyai misi bagaimana negara di dunia menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Saya akan fokus dampak dan manfaat AM IMF WBG. Kita fokus ke bali. Sebenarnya AM IMF dikategorikan sebagai mega meetings, dampak dari megameeting bisa diihat dari efek yang tidak kelihatan, yaitu efek infrastruktur, lalu image effect, ini menujukkan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah mega meetings, yang saya bicarakan lebih kepada efek yang terlihat," papar Bambang dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 “Menakar Manfaat AM IMF-WBG 2018”, di Jakarta, Senin (17/9)

Pada pertemuan nanti, masih menurut Bambang akan ada 189 negara dengan 19800 peserta,. Terdiri dari 5050 peserta delegasi dan 14750 non delegasi.

Sedangkan 13.000 peserta dari  mancanegara dan 1750 dari Indonesia menambahkan bahwa perkiraan lama tinggal pesrta adalag 9 hari, 6 hari saat penyelenggaraan, 2 hari sebelum acara dan 1 hari sesudah acara. "Ini masih perkiraan konservatif," tukas Bambang.

Ia melanjutkan bahwa cara menghitung kita bagi periapan, yaitu infrastruktur yang dibangun, kemudian tahapan penyelenggaran acara, kita juga menggunakan estimasi pengeluaran pengunjung, yang datang ini tidak sembarangan, bahkan banyak yang membawa pesawat pribadi sendiri.

"Dampak langsung kita lihat dari investasi pemerintah, ditambah penyelenggaraan sendiri dan pengeluaran pengunjung. Dampak tidak langsung seperti dampak UMKM sehinngga bisa menghitung penambahan lapangan kerja," ujarnya.

Dampak keluaran langsung selama 2017-2018 5,9 T, utamanya untuk infrastruktur 3 T, terkait dengan AM IMF-WBG tapi bukan hanya untuk acara ini saja. Contohnya seperti underpass Ngurah Rai, pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana.

Menurut Bambang, kegiatan ini akan membuat pertumbuhan ekonomi bali terdongkrak. "Dengan adanya acara ini maka pertumbuhan ekonomi Bali menjadi 6,54 perseb  Tambahanannya itu dari sektor konstruksi, hotel, makanan minuman. Jadi ini poinnya, akan naik pertumbuhan ekonomi akan naik dari 5,9 persen menjadi 6,54 persen karena adanya AM IMF WBG," jelas Bambang lagi.

Ia melanjutkan bahwa jumlah kesempatan kerja bertambah sebanyak 32.700. Ini baik untuk warga bali, upah riil naik 1,13 persen, kesempatan kerja naik 1,26 persen. Jadi kita bisa lihat betapa luar bisa dampak mega meetings ini," tegasnya lagi.

Termasuk, lanjut  Bambang akan kembali ke panitia nasional agar pengeluaran peserta bisa lebih besar lagi, perkiraan 1 wisman mengeluarkan 150 USD diluar akomodasi dan travel.

Bagaimana kita memaksimalkan acara ini untuk parawisata, baik menambah wisatawan dan mengenalkan destinasi wisata Indonesia. Khususnya di Lombok agar bisa memperoleh pendapatan setelah gempa. Kami akan melakukan studi kasus yang kasusnya pada 400 UMKM," papar Bambang sekaligus menutup bahwa angka-angka itu masih bersifat estimasi.

Bambang juya berjanji akan menjelaskan hasil dampak acara ini setelah pelaksanaannya nanti melalui riset yang terencana.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2