Rabu, 29/08/2018 17:10 WIB
Jakarta – Kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara masih minim. Buktinya, menurut Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar, 70 persen pasien yang memeriksakan diri ke dokter, sudah berada pada tahap stadium lanjut.
Tentu hal ini, kata Linda, menyulitkan proses penyembuhan. Pasalnya, semakin awal kanker payudara dideteksi, angka harapan hidup semakin tinggi.
“Di masyarakat ada yang sudah paham (harus memeriksakan diri) tapi tidak berani. Khawatir dan takut. Padahal kalau ditemukan di stadium awal, harapan hidupnya masih tinggi. Berbeda halnya kalau sudah busuk gara-gara terus menerus ditunda,” kata Linda di sela-sela hari ulang tahun (HUT) YKPI ke-15, di Panglima Polim, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Pernyataan senada juga diungkapkan oleh ahli onkologi dr. I Made Christian Binekada, M.Repro, Sp.B (K) Onk. Rendahnya kesadaran masyarakat memeriksakan diri ke dokter ditandai dengan lebih dipilihnya pengobatan alternatif atau herbal.
Gerakan Pencegahan Malaria Harus Konsisten
Kanker Raja Charles Memburuk, Sandi `Operasi Jembatan Menai` Kini Ditinjau
DPR Dukung Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Kesehatan
Hal itu, menurut Christian, tak lepas dari pola pikir masyarakat setempat. Mereka menganggap seakan-akan pengobatan alternatif lebih menjamin, dari pada mengeluarkan ongkos mahal untuk memeriksakan diri ke dokter.
“Akhirnya pengobatan medis jadi second line-nya. Pengobatan di luar medis jadi first line. Sehingga sekarang bagaimana mengubah paradigma itu dengan kehadiran para pendamping, relawan, dan klinisi untuk menerobos tradisi demikian,” ujar Christian.
Keyword : Kanker Payudara Kesehatan YKPI