Media AS Serukan Lawan Serangan Trump

Minggu, 12/08/2018 07:40 WIB

Washington - Surat kabar The Boston Globe menyerukan kepada media di seluruh Amerika Serikat (AS) untuk menghadapi tanggapan editorial terkoordinasi terhadap serangan Presiden Donald Trump atas media massa yang dilakukannya berulang kali.

Menurut The Associated Press, wakil redaktur pelaksana halaman editorial Globe, Marjorie Pritchard, mengatakan sekitar 70 media telah menandatangani kontrak menjalankan editorial pada 16 Agustus mengecam serangan presiden.

"Kata-kata kami akan berbeda. Tetapi paling tidak kita dapat menyetujui bahwa serangan semacam itu mengkhawatirkan," kata surat kabar itu dalam seruan yang dikirim ke media.

Media yang telah menandatangani kontrak tersebut meminta media lain juga bergabung, terlepas posisi editorial mereka pada Trump.

Panggilan itu adalah tanggapan atas serangan Trump pada pers yang dikatakannya secara tidak adil menutupi dirinya dan yang disebutnya sebagai "musuh rakyat".

"Berita palsu membenci saya, mengatakan bahwa mereka adalah musuh rakyat hanya karena mereka tahu itu benar," kata Trump di Twitter, Minggu.

"Saya memberikan pelayanan yang hebat dengan menjelaskan ini kepada rakyat Amerika. Mereka (media massa) dengan sengaja menyebabkan perpecahan besar dan ketidakpercayaan. Mereka juga dapat menyebabkan perang! Mereka sangat berbahaya dan sakit!"

Pritchard mengatakan dia berharap front persatuan yang diminta akan memberi pesan pada rakyat Amerika. "Saya berharap itu akan mendidik pembaca untuk menyadari bahwa serangan terhadap Amandemen Pertama tidak dapat diterima," katanya.

"Kami adalah pers yang bebas dan independen, ini adalah salah satu prinsip paling sakral yang diabadikan dalam konstitusi."

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan