Santap Menu Khas Jogyakarta Sekaligus Bangkitkan Jiwa Nasionalisme

Senin, 09/07/2018 09:50 WIB

Jakarta - Warung makan dengan menu khas nusantara mungkin hal biasa, namun membedakan dengan tempat makan lainnya ialah konsep. Terispirasi karya Multatuli, sebuah warung makan dengan menu tradisional sate kambing, tongseng, brongkos, rawon, dan lain-lain ini berkomitmen terus menjaga rasa dan jiwa nasionalisme. Perlu terus mengobarkan api nasionalisme rakyatnya, terutama kepada mereka yang berkenan mampir di Kedai Havelaar.

Sambil menikmati hidangan, Anda bisa mendengarkan musik lagu-lagu nasional, mendapatkan informasi sejarah nasional meskipun sangat terbatas. Kedai Havelaar turut menjaga NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika itu berdiri kokoh untuk selamanya.

"Kedai ini terinspirasi filosofi dalam novel Max Havelaar. Di sini, Multatuli sungguh sangat menghargai karya masyarakat pribumi Indonesia. Kami pun menjual produk-produk makanan tradisional Jawa," kata Yusephine D. S Owner Kedai Havelaar baru baru ini.

Maka dari itu menu-menu makanan yang disajikan adalah yang sangat disukai oleh para pejuang kemerdekaan dan masyarakat pada umumnya.
Contohnya, Bung Karno sangat menyukai sayur lodeh, tempe goreng, rawon, dan sate. Bung Hatta menyukai sayur buncis dan sate. Sudirman sangat menyukai minum teh, Sri Sultan HB IX sangat menyukai sate kambing. Sutan Syahrir kesukaannya juga sate kambing.

"Melalui Kedai Havelaar ini kami coba mengingatkan kembali sejarah bangsa ini agar kecintaan rakyatnya pada negerinya terus tumbuh dan terjaga selama-lamanya," ujarnya.

Kedai Havelaar menjadikan sebagian makanan dan minuman tradisional khas Jawa yang kaya akan bumbu rempah ini menjadi menu pilihan. "Melalui menu yang ada, kami coba agar makanan tersebut bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," imbuh Yusephine.

Makanan tradisional yang lezat harus tertap berkuasa dan jaya di tengah membanjirnya produk makanan dari luar negeri. Masakan Havelaar menggunakan bahan-bahan dan bumbu-bumbu rempah terbaik yang diambil dari bumi Nusantara. Diolah dengan cara tradisional oleh juru masak yang berpengalaman.


Banyak Menu Pilihan

Tersedia banyak pilihan menu, antara lain tongseng, sate, soto ayam, brongkos, rawon, dan lodeh. Untuk mereka yang menyakini makanan berbahan kambing berbahaya bagi kesehatan, jangan khawatir, Kedai Havelaar juga menyediakan menu non-kambing.

Sate ayam noni
Sate yang kini populer disebut sate thai chan berwarna pucat ini, layaknya noni bule cantik yang seksi. Sate ayam yang kelihatan putih ini gurih, enak dimakan langsung, dan buat lauk pun ok. Nasi goreng adalah pasangan yang cocok untuk teman menikmati sate noni.

Ada tongseng kambing mooi
Tongseng dibuat menggunakan daging yang melekat pada tulang, terutama tulang iga dan tulang belakang. Tongseng pada umumnya menggunakan daging kambing, namun Kedai Havelaar berinovasi dengan menggunakan daging ayam. Hasilnya, sungguh lezat. Cocok untuk yang kurang menyukai daging kambing. Di sini kami menyediakan tongseng kambing dan tongseng ayam.

Sate kambing indie
Apa yang membedakan sate kami dengan yang dijual di warung lain? Pertama, dagingnya. Daging itu memiliki peta, hanya daging bagian tertentu yang cocok untuk diolah menjadi menu tertentu. Bahan daging untuk sate, berbeda dengan daging untuk gule atau sop misalnya. Selain pemilihan bahan dagingnya, bumbunya juga harus tepat takarannya.

Nasi rawon
Rawon Havelaar khas Yogyakarta, sedikit manis tetapi tidak menghilangkan rasa rawon asli. Dengan irisan daging yang tidak terlalu besar dan empuk. Nasi brongkos. Sayuran gelap dengan sensasi rasa gurih dari berbagai bahan yang diolah secara tradisional menjadikan brongkos Havelaar sajian istimewa.

Aneka sayuran
Selain deretan makanan tersebut, kedai ini juga menyajikan aneka menu sayuran, mulai dari daun pepaya, buncis, kacang panjang, lodeh, terong pedas, tempe cabe, sambal goreng kentang, dan tentu saja yang gemar dengan lalapan juga tersedia. "Untuk makaran ringan, kami sediakan mendoan, tahu isi, bakwan, tempe garit, pisang goreng, dan tahu noni," imbuhnya.

Minuman panas
Untuk minuman panas, tersedia wedang ronde ngalun-alun, wedang asam jawa, jeruk nipis, jeruk peras, lemon tea, kopi havelaar, kopi susu havelaar, milo havelaar, teh manis, teh teko blirik. Untuk minuman dingin kami sajikan es jeruk nipis, es jeruk, es lemon tea, es teh manis, es soda gembira, es milo, es kepal milo, es kepal teler, es kepal buah, es buah.

"Yang menjadikan kami lebih dari tempat lain ialah menu khas Jawa cukup lengkap. Kami membawa masakan ala rumahan Jawa yang menyehatkan yang cocok untuk warga yang ingin menjaga kesehatan dalam kesehariannya. Menyehatkan karena dalam semua menunya, kami tanpa penyedap rasa, pecin (mecin)," kata Yusephine.

Kelebihan menu Havelaar, tongseng dan sate empuk, tapi masih kental sensasi satenya. Yang membuat daging terasa empuk dan segar karena bahan yang digunakan sangat fresh. Daging yang diolah ini dari tempat pemotongan hewan pagi hari. "Bumbunya merasuk, rasa Jawa banget sehingga akan terasa kombinasi rasa asli Yogyakarta dan Jakarta, manis tapi tidak terlalu manis," tuturnya.

"Kami mencoba menyesuaikan dengan lidah orang Jakarta, karena kalau makanan asli Jogyakarta kan manis banget," ungkapnya.

"Kami pilih lokasi di Kelapa Gading karena di sini pusat kuliner. Tiap tahun ada festival kuliner. Banyak warga yang berkegiatan di lokasi ini, juga dekat dengan banyak rumah warga. Untuk harga, kami nilai sangat terjangkau untuk masyarakat di Kota Jakarta kalangan menengah ke atas," paparnya.

Sasaran Havelar dari semua usia, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Dari sisi profesi, semua sektor karyawan, anak-anak sekolah semua bisa menyantap makanan di sini karena menu yang disajikan adalah makanan rumahan yang menyehatkan dengan sayuran dan daging yang segar sehingga cocok untuk siapa saja.

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu