Selasa, 03/07/2018 14:50 WIB
Tripoli – Puluhan migran hilang setelah perahu karet yang mengangkut mereka tenggelam di lepas pantai Libya, kata pejabat setempat pada Selasa (3/7).
Dilansir dari BBC, 63 migran hilang setelah insiden pada Minggu, 30 Juni 2018 lalu di timur Tripoli itu. sementara 41 orang telah berhasil diselamatkan. Total, 170 migran hilang di Lau Mediterania sejak Jumat pekan lalu.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan, para penyelundup sengaja mengeksploitasi para migran yang putus asa untuk mencapai Eropa, sebelum akhirnya tertangkap di perbatasan.
“Ada peningkatan baru yang mengkhawatirkan atas kematian di laut lepas pantai Libya,” ujar Kepala IOM Othman Belbeisi.
Kunjungan Wamenlu Libya, Fadel Muhammad: Libya Sudah Aman, Buka Kembali Program Beasiswa
New ASX, Varian Anyar Mitsubishi untuk Pasar Eropa
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Sebelumnya, guna mengatasi persoalan migran yang masuk ke Eropa, Uni Eropa sepakat untuk mendirikan pusat-pusat penampungan migran di Italia dan Yunani, lewat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digelar di Brussels, Belgia pada pekan lalu.
Selain Italia dan Yunani, Uni Eropa juga berencana mendirikan pusat penampungan di Spanyol, Maroko, Tunisia, dan Albania.