Jum'at, 29/06/2018 11:21 WIB
Rabat – Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita menolak upaya Uni Eropa untuk menjadikan negaranya sebagai tuan rumah pusat penerimaan migran.
“Maroko menolak dan selalu menolak metode semacam ini untuk mengelola arus migrasi,” tegas Nasser di Rabat, usai bertemu dengan mitranya asal Spanyol Josep Borrell.
Dilansir dari The New Arab, Maroko menilai strategi membuat pusat penampungan migran bukan solusi tepat dan kontra produktif.
Seperti diketahui, hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Jumat (29/6) menyebutkan bahwa Tunisia, Albania, dan Maroko menjadi negara-negara Afrika yang memungkinkan untuk menjadi tuan rumah bagi para migran di luar Eropa.
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Upaya Pemakzulan Partai Republik terhadap Pejabat Perbatasan Diperkirakan Berakhir di Senat
Komite HAM PBB Desak Inggris untuk Batalkan Rencana Deportasi Pengungsi ke Rwanda
Sementara Spanyol menjadi tujuan ketiga terbesar bagi para migran di Eropa setelah Italia dan Yunani, yang telah dipersilakan membangun pusat penampungan di negara masing-masing.
Sebelumnya, Organisasi Internasional untuk Migrasi mencatat jumlah migran yang mencoba menyeberangi Laut Tengah dari Afrika Utara ke Spanyol meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
12.155 orang telah berhasil tiba di Spanyol sepanjang tahun ini. Sementara 292 lainnya meninggal dalam perjalanan.