Selasa, 19/06/2018 12:20 WIB
Riyadh - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, 23 orang meninggal dunia akibat wabah Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dalam kurun waktu sekitar empat bulan.
"Kematian akibat virus ini terjadi pada 12 Januari sampai dengan 31 Mei," terang WHO dalam situs resminya.
Warga yang meninggal termasuk dalam 75 orang yang terinfeksi oleh coronavirus dalam rentang waktu tersebut. Virus ini menewaskan orang di wilayah Hafer Albatin, Riyadh, Jeddah, dan Najran.
Pada 31 Mei, jumlah kasus global manusia yang terjangkit virus ini dan sudah dikonfirmasi oleh laboratorium sejak 2012 mencapai 2.220 kasus, dengan 1.844 kasus di antaranya dilaporkan dari Arab Saudi.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
Ditambah dengan angka kematian terakhir, maka total 790 orang meninggal akibat penyakit ini sejak September 2012.
MERS, yang terjadi di negara-negara Timur Tengah terutama di Arab Saudi, menyerang paru-paru dan bisa merusak ginjal serta organ lainnya. Virus ini menular melalui kontak yang dekat dengan orang yang terinfeksi.
Tidak ada suntikan pencegahan maupun obat yang efektif melawan virus ini. (aa)
Keyword : Arab Saudi wabah sindron pernapasan