Senin, 18/06/2018 08:50 WIB
Kashmir - Pemerintah India mengatakan, pihaknya kembali melanjutkan operasi militer terhadap pemberontak di Kashmir yang disengketakan setelah suspensi 30 hari salam Ramadan.
Operasi militer dihentikan pada 16 Mei di awal bulan puasa Ramadan, kendati ada eskalasi kekerasan selama berbulan-bulan di wilayah Himalaya mayoritas Muslim.
"Tentara akan menghentikan pengejaran militan dan pencarian rumah dari pintu ke rumah tetapi masih akan membalas jika diserang," kata Menteri Dalam Negeri India, Rajnath Singh.
"Sementara pasukan keamanan telah menunjukkan pertahanan teladan selama periode ini, para teroris terus dengan serangan mereka, pada warga sipil dan SF (pasukan keamanan), yang mengakibatkan kematian dan cedera," ujar Singh secara terpisah diakun Twitter-nya.
"Pasukan keamanan sedang diarahkan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan seperti sebelumnya untuk mencegah teroris meluncurkan serangan dan terlibat dalam kekerasan," tambah Singh, dikutip dari Al Arabiya, Senin (18/6)
Singh mengataka, pemerintah India memutuskan untuk tidak memperpanjang penangguhan operasi di negara Jammu dan Kashmir. "Operasi melawan teroris akan dilanjutkan," terangnya.
Partai pro-Tiongkok Menang Telak dalam Pemilu Maladewa, Menjauh dari India
Manipur di India akan Kembali Gelar Pemilu di 11 Tempat Usai Dilanda Kekerasan
Eksodus ke Thailand Berlanjut setelah Jatuhnya Kota Perbatasan Utama Myanmar
Keyword : Kashmir pemberontak India