Ribuan Pelaku UKM Indonesia Melek Digital

Senin, 28/05/2018 20:39 WIB

Jakarta - Industri e-commerce saat ini berkembang pesat. Pergerakan bisnis online sendiri di Indonesia sudah mulai booming sejak 2002 silam meskipun teknologi belum begitu canggih. Kemajuan teknologi ini justeru menjadi peluang dan tantangan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk berkembang. Hingga saat ini tercacat 45.000 UKM yang tersebar dari sabang sampai merauke melek digital melalui program dan Informatika, UMKM Go Online, Asosiasi E-Commerce Indonesia dengan program Kenduri e-UKM, Lokal Good, dan Iain sebagainya.

"Semakin lama semakin kita lihat e-commerce menjadi salah satu andalan. Kita melihatnya bukan sekedar hype tapi berubah menjadi lebih banyak model versi dan inovasi yang dihadirkan," jelas Aulia E Marinto, CEO Belanja.com di Jakarta, Senin (28/5).

Sampai hari ini, kata Aulia industri e-commerce merupakan pilar harapan Indonesia dan menjadi lead form peningkatkan ekonomin berkorelasi dengan produk lokal. "Kami kemudian melihat industri ini salah satu solusi utama. Kami tidak boleh kalah di sini dengan tidak memanfaatkan inovasi teknologi di bidang ini," imbuhnya.

Ia pun melihat e-commerce sebagai pasar yang kompetitif. Sehingga, kata ia dengan mengandalkan produk lokal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa mengangkat produk lokal sudah menjadi tugas dan kewajibannya. "Waktu kami melihat apa yang terjadi di pasar, diferensiasi yang akan kami tampilkan adalah kenyataan kombinasi fakta. Pertama, kami BUMN sehingga sudah sepatutnya menjadi agen pembangunan dan pengembangan. Kedua, ada ceruk produk lokal tidak diperhatikan," terangnya.

Ia menuturkan, di industri e-commerce jangan hanya asal dagang. Karena ada dua kategori pedagang yakni pedagang yang berdagang atau produsen yang berdagang. Maka dari itu 118 BUMN mendidik UKM di seluruh Indonesia.

"Inilah yang kemudian kami wujudkan dalam bentuk corner spesifik asli Indonesia, bukan barang impor yang ternyata bagus dan keren serta menghasilkan trafic untuk kami," katanya.

Adapun tantangan dalam memajukan produk UKM yakni, pada dasarnya bukan hanya dididik tapi perlu didampingi. Di saat mereka butuh informasi harus ada yang mendampingi memberikan penjelasan apa yang tidak dipahami pelaku UKM. "Ini menjadi salah satu faktor, kalau sudah di training, datang tidak siap, akan percuma," ujar Aulia.

"Kita melakukan training 70 sampai 100 orang yang jadi paling hanya 50 persen dan harus dilakukan berulang. Pada satu titik, kita harus membuat si penjual mandiri secara digital," pungkasnya.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2