Rabu, 16/05/2018 08:50 WIB
Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, ada darah rakyat Palestina di tangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Itu disampaikan menyusul pembantaian demonstran Palestina oleh pasukan Israel di Jalur Gaza,
"Netanyahu adalah PM negara apartheid yang telah melanggar resolusi PBB dengan menduduki tanah rakyat yang tak berdaya selama lebih dari 60 tahun," kata Erdogan dalam sebuah cuitan di Twitter
"Dia memiliki darah orang-orang Palestina di tangannya dan dia tidak bisa menutupi kejahatan dengan menyerang Turki. Ingin pelajaran tentang kemanusiaan? Baca 10 Perintah Allah," sambungnya.
Ribuan warga Palestina berkumpul di perbatasan timur Jalur Gaza sejak Senin (14/5) untuk berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa memperingati Nakba dan memprotes pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Kedutaan Besar Palestina Mencari Status Sementara Warga Gaza yang Masuki Mesir selama Perang
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah warga Palestina yang tewas akibat tembakan Israel pada Senin telah mencapai 61 orang.
Sejak demonstrasi perbatasan dimulai pada 30 Maret, sudah lebih dari 100 demonstran Palestina tewas akibat tembakan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Unjuk rasa akan mencapai puncaknya pada Selasa, hari peringatan 70 tahun berdirinya negara Israel, peristiwa yang disebut oleh warga Palestina sebagai "Nakba" atau "Malapetaka". (aa)
Keyword : Turki Israel Recep Tayyip Erdogan Palestina