Indonesia Hadir di London Book Fair 2018

Minggu, 08/04/2018 10:57 WIB

Jakarta - Setelah sukses menjadi Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair, Indonesia kini bersiap untuk menjadi pusat perhatian di salah satu perhelatan pameran buku internasional lainnya, yaitu London Book Fair (LBF) 10 April nanti. Melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Indonesia telah menandatangani nota kesepakatan dengan panitia LBF untuk menjadi market focus pada 2019.

“Sebagai Country Market Focus di London Book Fair 2019, kami (Bekraf) ingin mengambil peluang ini untuk membawa sektor penerbitan di Indonesia dan sektor-sektor lainnya yang berkaitan ke level selanjutnya dengan menampilkan penulis-penulis terkemuka, penerbit dan warisan literasi dan budaya Indonesia yang kaya dengan harapan mampu menyumbangkan kesempatan besar bagi sektor kreatif Indonesia, terutama dalam sektor penerbitan,” ujar Ricky Joseph Pesik Wakil Kepala Bekraf di Jakarta, Rabu (4/4).

Ricky menyampaikan, industri ekonomi kreatif di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Sektor kreatif Indonesia telah melibatkan sumber daya manusia sebesar 15,9 juta dengan kontribusi 7,3 persen bagi Gross Domestic Product (GDP) atau setara dengan 67 miliar USD. Dan kontribusi ekspor senilai 20 miliar USD.

Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak menyampaikan, kehadiran Indonesia di LBF bagian dari rangkaian kegiatan menuju
Indonesia sebagai negara Market Focus di tahun 2019.

“Ini merupakan upaya Pemerintah Indonesia, Bekraf, dalam memberikan dukungan kepada pelaku kreatif dalam sub sektor penerbitan. Kami berharap terjadi transaksi bisnis terutama dari perdagangan Intelectual Property (IP) yang memang menjadi nilai tambah utama ekonomi kreatif,” tegas Joshua.

Ia menambahkan yang paling penting ialah semakin banyak karya para penulis yang mendapat akses pasar seluas-luasnya termasuk kepada penerbit di manca negara. Kehormatan untuk tampil di panggung utama LBF ini, menjadikan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang ditunjuk sebagai market focus di bursa buku internasional yang dikenal menduduki peringkat pertama dalam hal perdagangan hak cipta dan distribusi konten yang meliputi cetakan, audio, TV, film, dan saluran digital tersebut.

Sejak tahun 2015, jumlah judul buku yang laku di luar negeri meningkat pesat, sampai pada angka di atas 1000 judul, mengalahkan negeri lain di Asia Tenggara. Ini pencapaian yang sangat baik dan menjadi sebuah indikator bahwa karya anak bangsa mampu bersaing dan diminati pasar internasional,” ujar Laura Prinsloo, Ketua Harian Komite Pelaksana Indonesia Market Focus di London Book Fair 2019.

TERKINI
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa