Senin, 19/03/2018 13:55 WIB
London - Pakar internasional dari Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW) terbang ke Inggris untuk menyelidiki senjata saraf, yang diduga digunakan oleh Rusia untuk meracuni mantan intelijennya, Sergei Skripal dan putrinya Yulia Skripal di Salisbury.
Dilansir dari BBC, menurut pakar yang tergabung dalam tim tersebut, senjata saraf itu merupakan tipe pertama yang dikembangkan oleh Rusia.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin, usai memenangkan pemilihan presiden (pilpres) pada Minggu (18/3) kemarin mengatakan bahwa negaranya sudah lama memusnahkan senjata kimia. Karena itu Putin menilai tudingan keterlibatan Rusia sebagai bentuk omong kosong.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menuduh Rusia menggunakan senjata saraf untuk melakukan percobaan pembunuhan terhadap mantan intelijennya. Untuk menguatkan tuduhannya, Johnson mencari dukungan dari negara-negara Uni Eropa hingga NATO.
Leicester Kembali Promosi, Pelatih Bicara Nasib Vardy
Jersey Arsenal Musim Depan Bocor, Fans: Jelek Banget!
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Salah satu upaya tersebut mendatangkan berbagai ahli senjata kimia, untuk menyelidiki jenis racun itu. Setidaknya butuh waktu dua minggu untuk menunggu hasilnya.
Keyword : Senjata saraf Rusia Inggris Putin