Iran Masih yang Menakutkan di Timur Tengah

Senin, 19/03/2018 09:52 WIB

Jeddah - Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman al Saud mengatakan tindakan keras anti-korupsi yang diberlakukan di Kerajaan untuk menyelamatkan USD20 miliar atau sekitar 275,4 triliun dana negara yang menghilang setiap tahun.

Dalam wawancara yang disiarkan oleh televisi CBS dalam program "60 Menit" pada Minggu (18/3), pria yang berusia 32 tahun juga berbicara tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dan kuasanya di seluruh wilayah, serta reformasi yang dilakukan di Kerajaan melawan ekstremisme.

Ia mengatakan,  jika negeri Para Mullah mengembangkan senjata nuklir, maka negara yang dijuluki Petro Dolar juga akan melakukan hal yang sama.

Pembawa acara CBS Norah O`Donnell mewawancarai pangeran mahkota di Riyadh dua minggu yang lalu, sesaat sebelum sang kaisar melakukan lawatan ke Inggris.

Seperti dikutip dari Arab News, O`Donnell sebelumnya mengatakan, tidak ada batasan waktu dan tidak ada prasyarat. Ia menjelaskan pangeran mahkota berbicara dengan jujur.

Pangeran mahkota mengatakan Arab Saudi pulih lebih dari USD100 miliar atau sekitar Rp1,3 kuadriliun sejauh ini dalam tindakan keras melawan korupsi.

"Jumlahnya melebihi USD100 miliar, tapi tujuan sebenarnya bukanlah jumlah atau lainnya," terangnya dalam wawancara pertamanya dengan seorang penyiar Amerika.

"Tujuannya bukan untuk mendapatkan uang, tapi untuk menghukum koruptor dan mengingatkan siapa pun yang terlibat dalam transaksi korup akan menghadapi hukum," sambungnya.

Ia mengatakan kerajaan segera bertindak karena mungkin lima hingga sepuluh persen dari pengeluaran tahunan pemerintah, atau sekira antara USD10-20 miliar atau sekitar Rp137,7 - 275,4 triliun, lenyap setiap tahun.

Selama operasi yang berlangsung pada November lalu, Kerajaan sudah menahan sejumlah mantan menteri incumbent dan mantan menteri, pengusaha terkemuka, dan setidaknya 11 pangeran yang dituduh melakukan korupsi.

TERKINI
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China