Kebijakan Trump Tentang Pembelian Senjata Dianggap Politik AS

Kamis, 01/03/2018 12:42 WIB

Jakarta - Mantan militer angkatan laut dan astronot, Mark Kelly menilai kebijakan Trump yang ingin mengusulkan mengenai penggunaan senjata di Amerika Serikat dinilai mengandung unsur politik.

Menurutnya, salah satu alasan mengapa negara tersebut menghadapi masalah kekerasan senjata lebih banyak daripada negara industri lainnya, adalah karena uang perusahaan (senjata) disuntikkan ke dalam politik.  

"Mereka (perusahaan) menghabiskan lebih banyak, kami percaya bahwa 30 juta dollar untuk membantunya terpilih dan jika Anda yakin uang di bidang politik, Anda harus percaya bahwa uang membeli setidaknya sebagian besar hubungan yang kuat antara administrasi dan organisasinya, National Rifle Association, " ujar suami mantan anggota kongres Demokrat Arizona Gabrielle Giffords.

Terlepas dari hubungan NRA dengan presiden, Kelly percaya bahwa Trump mendorong undang-undang yang direvisi. "Kurasa dia mencoba memikirkan ini," kata Kelly dilansir ABC.

Sebelumnya dalam pertemuan dengan dewah perwakilan AS, Presiden Trump menyarankan untuk menaikkan usia minimum untuk membeli senjata api sampai 21.

"Anda tidak bisa membeli pistol di 18, 19 atau 20. Anda harus menunggu sampai usia 21 tahun. Anda bisa membeli senjata yang digunakan dalam penembakan yang mengerikan ini di usia 18," kata Trump.

Menurut Kelly kebijakan itu tetap saja tidak menghentikan adanya kekerasan dengan senjata. "Saya tidak merasakan seseorang yang tidak diizinkan membeli Bud Light, harus bisa membeli AR-15 jelas tidak masuk akal," tutur Kelly.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2