Minggu, 25/02/2018 07:43 WIB
Jakarta - Di tengah tekanan dari Israel dan meningkatnya ketegangan antara kedua negara, Polandia akan membekukan undang-undang Holocaust kontroversial yang baru.
Undang-undang yang disahkan awal bulan ini, melarang melibatkan Polandia atas kejahatan selama Holocaust, hingga pejabat pemerintah Polandia dan Israel menghasilkan sebuah versi yang disepakati.
"Jika terbukti bersalah karena mengaitkan kejahatan Nazi Jerman ke Polandia, akan mendapatkan hukuman termasuk tiga tahun penjara," jelasanya.
Pejabat pemerintah Polandia dan Israel akan segera bertemu untuk mencoba dan menghasilkan versi undang-undang yang disepakati, yang oleh beberapa orang mengatakan, Polandia memiliki peran dalam Holocaust.
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah
Diizinkan Rektor, Polisi Tangkap Puluhan Pengunjuk Rasa pro-Palestina di Universitas Columbia
Undang-undang tersebut memantik demonstran dari korban-korban Holocaust Israel. Mereka menyerbu Kedutaan Besar Polandia di Tel Aviv untuk memprotes undang-undang tersebut. Orang-orang yang selamat, ditemani oleh orang-orang muda Israel, berkumpul di luar kompleks Polandia dan juga mengepung satu mobil diplomat.
Demonstran memegang atribut yang bertuliskan, "Tidak ada hukum yang akan menghapus sejarah," "Hukum Polandia meludahi wajah orang Israel" dan "Saya masih memiliki mimpi buruk karena apa yang dilakukan orang-orang Polandia."
Menteri Kehakiman Polandia Zbigniew Ziobro, yang juga menjabat sebagai jaksa utamanya, membela undang-undang tersebut. Ia mengatakan bahwa hanya segelintir orang Polandia yang bekerja sama dengan Nazi.
"Memang benar, tidak semua orang Polandia berperilaku sopan selama pendudukan Jerman Kami juga memiliki kelas bawah kriminal kecil, yang terutama terlihat di kota-kota kecil, tapi kesalahan mereka tidak dapat diajukan ke negara secara keseluruhan," kata Ziobro,
Ia menambahkan, "Puluhan ribu orang Polandia diperkirakan telah kehilangan nyawa karena menyembunyikan orang Yahudi."