Ambruknya Utang (Pemerintah) Kami

Sabtu, 24/02/2018 12:16 WIB

Oleh: Salamuddin Daeng*

Bukan hanya ambruknya bangunan infrastruktur yang harus diwaspadai oleh pemerintahan Jokowi, namun juga ambruknya utang pemerintah yang bisa mencelakai negara dan rakyat Indonesia.

Sekali lagi bahaya ambruknya utang pemerintah, bukan utang luar negeri  swasta. Tapi utang pemerintah Jokowi kepada berbagai pihak.

Data Bank Indonesia menggambarkan, sepanjang tahun 2017 utang pemerintah telah bertambah sebesar Rp540,76 triliun. Besar sekali! Utang tersebut berasal dari utang luar negeri pemerintah sebesar Rp301,56 triliun dan Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp239,19 triliun.

Sejak berkuasa pada kwartal terakhir 2014 lalu pemerintah Jokowi telah mengambil utang luar negeri sebesar Rp689,50 triliun dan SUN sebesar Rp686,96 triliun. Dengan demikian maka Pemerintah Jokowi selama berkuasa telah menambah utang sebesar Rp1.376,46 triliun. Sangat besar untuk ukuran ekonomi saat ini.

Lalu mengapa harus diwaspadai? Kok utang pemerintah ambruk? Tentu saja bisa, jika pendapatan pendapatan pemerintah tidak lagi bisa menopang pembayaran angsuran. Atau aset aset pemerintah yang dibangun dengan utang tidak layak jual karena kualitas yang rendah. Atau aset aset infrastruktur yang dibangun dengan utang telah rusak diterjang banjir, longsor, ambruk karena gempa bumi dan lain lain.

Mengapa besarnya akumulasi utang pemerintah harus waspada? Karena selama tiga tahun terakhir tambahan utang sangat besar. Sementara tambahan pendapatan (pajak) amatlah kecil. Ditambah lagi kewajiban berpotensi membengkak karena nilai tukar uang Indonesia merosot.

Dalam tiga tahun terakhir, utang pemerintah bertambah dengan pesat. Masalahnya bukan hanya besarnya utang, tapi tidak banyak hasil yang diciptakan oleh utang sehingga bisa digunakan untuk membayar angsuran utang yang menumpuk tersebut.

Utang pemerintah sekarang mencapai Rp3.545 triliun. Jumlah yang sangat besar karena mencapai 2-3 kali penerimaan pajak setahun. Ditambah lagi utang jatuh tempo tahun ini sangatlah besar. Kalau tahun ini nimbun utang lagi apa yang bakal terjadi?

*Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

 

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios