Bekas Penahanan Ratusan Pangeran Arab Dibuka Untuk Umum

Senin, 12/02/2018 09:55 WIB

Jakarta - Sebuah hotel Ritz-Carlton yang digunakan untuk menampung lebih dari 200 pangeran dan pengusaha sebagai bagian dari pembersihan korupsi Arab Saudi dibuka kembali untuk umum pada Minggu.

Hotel bintang lima di Riyadh telah mulai menerima para tamu untuk pertama kalinya sejak negara tersebut mulai menggunakannya sebagai fasilitas penahanan bagi pejabat yang dicurigai melakukan korupsi pada bulan November.

Dilansir UPI, sekitar 56 orang ditahan sehubungan dengan pembersihan korupsi namun telah dipindahkan ke sebuah penjara.

Pada pukul 10:00 pagi waktu setempat, area taman terbuka dan lobi hotel kebanyakan kosong.

Pelanggan bisa memesan kamar pada Minggu dengan kamar deluxe yang tersedia seharga 650 dollar (Rp8,7 juta).

Jaksa Agung Sheikh Saud al-Mojeb mengumumkan pihak berwenang mencapai kesepakatan untuk memulihkan 107 miliar dollar termasuk real estat, entitas komersial, sekuritas, uang tunai dan aset lainnya pada akhir penyelidikan tiga bulan tersebut.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putra Raja Salman, meluncurkan tindakan keras yang menangkap Pangeran Alwaleed bin Talal, salah satu orang terkaya di dunia, bersama 10 pangeran lainnya dan beberapa ratus politisi dan pengusaha kaya.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara