Uni Arab Dituding Sebarkan Propaganda Memecah Belah

Rabu, 20/12/2017 12:10 WIB

Ankara - Pemerintah Turki menuduh Uni Emirat Arab (UEA) menyebarkan propaganda yang memecah belah. Ia menyebut menteri luar negerinya mencela "nenek moyang" Presiden Recep Tayyip Erdogan atas perlakuan mereka terhadap orang-orang Arab selama Kekaisaran Ottoman.

Adalah Abdullah bin Zayed Al Nahyan menggunggah postingan diakun Twitter-nya yang menuduh Fahreddin Pash, Gubernur Ottoman di Madinah pada 1916-1919 melakukan kejahatan terhadap penduduk setempat, termasuk mencuri harta benda mereka.

"Ini adalah nenek moyang Erdogan. Masa lalu mereka bersama orang-orang Arab," katanya dilansir dari Al Jazeera, Rabu (20/12).

Harian resmi Turki, Daily Sabah mengutip juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin, menyebut tudingan tersebut hanya propaganda yang berusaha mengadu domba Arab Saudi dan Turki.

"Fahreddin Pasha yang berani membela Medina melawan rencana Inggris saat itu. Apakah menyerang Presiden Erdogan masih zaman lagi?" Tanya Kalin.

Surat kabar pro-pemerintah mecatat bahwa UEA mendukung plot di Turki melawan pemerintah Turki, serta peran Ankara di wilayah yang lebih luas.

Turki adalah negara yang  membantu Qatar setelah kuartet Arab Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir  memberlakukan blokade di Qatar pada 5 Juni setelah menuduhnya mendukung "ekstremisme" dan saingan regional mereka Iran.

Turki membangun sebuah pangkalan militer di Qatar dan mengerahkan tentara ke wilayah tersebut, serta mendukung negara Teluk Arab dengan produk yang diperlukan diblokir untuk memasuki keempat negara tersebut.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce