DK PBB Tolak Pengakuan Gedung Putih Soal Yerusalem

Minggu, 10/12/2017 09:25 WIB

Eropa - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) secara tegas menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Status Yerusalem harus ditentukan melalui negosiasi antara Israel dan Palestina yang mengarah pada kesepakatan status akhir," kata lima negara anggota DK PBB  termasuk anggota tetap Perancis dan Inggris  dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan darurat.

"Kami percaya bahwa satu-satunya solusi realistis untuk konflik antara Israel dan Palestina didasarkan pada dua Negara, dan dengan Yerusalem sebagai ibu kota Negara Bagian Israel dan Negara Bagian Palestina," jelas lima anggota DK PBB yang bermarkas di Eropa yang mengindikasikan bahwa Uni Eropa tidak akan mengakui kedaulatan Israel atas kota Yerusalem, menurut The Hindu.

Selain pernyataan keras dari lima anggota DK PBB, pertemuan darurat tersebut diakhiri tanpa ada resolusi resmi. Meskipun, banyak yang menyatakan gerakan Trump paling berat, dan paling buruk yang berpotensi menimbulkan kekerasan tambahan di wilayah tersebut.

Selama pertemuan 8 Desember DK PBB yang tergesa-gesa, utusan khusus PBB ke Timur Tengah Nickolay Mladenov menyatakan cemas Trump bertindak dalam kapasitasnya saat ini sebagai presiden Amerika Serikat yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Utusan khusus PBB Mladenov, mantan menteri luar negeri Bulgaria dari 2010-2013, memperingatkan bahwa ada potensi risiko eskalasi kekerasan, karena orang-orang Palestina dan Israel melihat Yerusalem sebagai pusat kehidupan mereka, budaya mereka, sebagai simbol dan landasan iman religius oleh jutaan orang.

"Yerusalem adalah masalah status akhir harus diputuskan secara menyeluruh, adil dan abadi harus dicapai melalui negosiasi antara kedua belah pihak," tegas Mladenov, menambahkan bahwa langkah Trump hanya meningkatkan kemarahan di antara orang-orang Palestina dan kecemasan di Timur Tengah.

"Hanya melalui dialog yang konstruktif, kita bisa berharap  mencapai perdamaian. Saya meminta semua pihak untuk tetap terlibat," kata Mladenov, dilansir MEMO, Sabut (8/12)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2