Tetiba, Parlemen Eropa Tak Jadi Embargo Senjata ke Saudi

Sabtu, 02/12/2017 11:37 WIB

Eropa - Tiba-tiba Parlemen Eropa memperbarui seruannya embargo senjata Uni Eropa terhadap Arab Saudi sehari setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mengunjungi negara.

Pada Kamis (30/11) May membela kunjungannya yang ramah ke Arab Saudi. Ia mengatakan kepada wartawan yang menemaninya, "Saudi sangat memperhatikan situasi kemanusiaan di Yaman. Membangun hubunga dengan Arab Saudi memungkinkan kita mendapatkan pengetahuan yang lebih besar dan pemahaman yang memungkinkan kita untuk mengatasi masalah yang menjadi perhatian kita."

Inggris adalah salah satu pemasok senjata terbesar di Arab Saudi, yang telah menjual senjata terkontrol senilai 4,6 miliar dolar Amerika Serikat sejak pemboman Yaman dimulai pada 2015. Dari jumlah tersebut, 1,9 miliar dolar gelontorkan untuk bom atau rudal dan 2,7 miliar pound pesawat terbang

Sebuah koalisi yang dipimpin oleh Saudi yang didukung Amerika Serikat  terus-menerus memukul Yaman sejak Maret 2015 dalam upaya untuk memperbaharui ulang rezim yang dulunya bersekutu dengan Riyadh.

Pasukan Saudi dituduh melakukan kejahatan perang selama kampanye di negara tersebut. Laporan di lapangan menunjukkan Saudi menghancurkan rumah sakit, pemakaman, sekolah, dan pernikahan internasional. Perundingan damai yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dibekukan sejak Agustus 2016 setelah tidak ada kesepakatan.

Berbicara dalam debat menjelang pemungutan suara, Christos Stylianides, komisaris bantuan kemanusiaan Eropa, mengatakan kepada parlemen bahwa Arab Saudi mencegah bantuan ke Yaman di tengah tingginya jumlah kelaparan di wilayah tersebut.

"Barang komersil tidak bisa masuk ke daerah-daerah di luar kendali pemerintah. Kebanyakan orang Yaman tidak lagi memiliki sarana untuk mendapatkan makanan atau bahan bakar. Eskalasi tersebut telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan," katanya, menurut laporan Independent.

Victor Bostinaru, sebuah kelompok sosialis MEP, mengatakan, "Di Yaman, salah satu negara termiskin di dunia, perang dan kelaparan terus berlanjut tanpa hukuman, dan warga sipil tewas di bawah bom salah satu negara terkaya di dunia, Suaid Arabia, negara kami terus menjual senjata dan menawarkan dukungan."

Andrew Smith dari Campaign Against Arms Trade mengatakan, "Parlemen Eropa telah mengirim pesan yang jelas, kuat dan tidak ambigu kepada pemerintah seperti Inggris, yang telah benar-benar terlibat dalam penghancuran Yaman."

Senjata Eropa memainkan peran sentral dalam pemboman tersebut. Situasinya menjadi semakin buruk dalam beberapa bulan terakhir dengan blokade Yaman yang menghancurkan, dan wabah kolera terburuk yang tercatat.

 

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2