Rabu, 01/11/2017 17:41 WIB
Tokyo – Untuk kedua kalinya, Shinzo Abe kembali menduduki kursi Perdana Menteri (PM) Jepang. Koalisi Demokrat-Liberal berhasil menguasai dua pertiga suara di parlemen, dalam sebuah pemilihan 22 Oktober silam.
Sebelumnya Abe (63) menjabat sebagai PM Jepang untuk periode 2012-2017. Saat itu dia menjanjikan reboot ekonomi dan memperkuat pertahanan. Namun kini, pasca terpillih untuk kedua kalinya, Abe dituntut merevisi konstitusi pasifik pasca perang.
Sejumlah pekerjaan rumah yang juga harus dilakukan Abe diantaranya, mengangkat menteri kabinet untuk penyusunan anggaran tambahan tahun ini hingga 31 Maret 2018. Seluruhnya, dikutip dari Japan Today, akan dialokasikan untuk perlindungan dan peningkatan produktivitas anak.
Terpilihnya Abe hanya selang beberapa hari sebelum Trump berkunjung ke Asia. Dalam sebuah percakapan via telepon pada Senin (30/10), Abe dan Trump setuju bekerja sama melawan pembangunan nuklir dan rudal balistik Pyongyang, Korea Utara.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS dan Sekutu Asia Mendorong Dibentuknya Panel Baru untuk Pantau Sanksi Korea Utara
“Trump menantikan kunjungannya ke Jepang, bahwa Jepang dan Amerika 100 persen bersama-sama, dan tidak ada keraguan dalam aliansi tersebut,” ujar Wakil Sekretaris Kabinet Jepang Yasutoshi Nishimura kepada awak media.
Hubungan Abe dan Trump memang cukup dekat. Rencananya kedua pemimpin ini akan bermain golf saat Trump berkunjung ke Jepang pada 5 November mendatang.
Keyword : Jepang Shinzo Abe Donald Trump