Ali Khamenei Klaim Kemampuan Militer Iran Tak Boleh Ditawar

Kamis, 26/10/2017 09:02 WIB

Tehran - Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan kemampuan militer Iran tidak terbuka untuk negosiasi, setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) baru-baru ini mengatakan, program rudal balistiknya akan dipercepat hari demi hari.

"Seperti yang kami berulang kali diumumkan, kami umumkan lagi, bahwa kemampuan pertahanan negara tidak terbuka untuk negosiasi," kata Ayatollah Ali Khamenei upacara wisuda taruna militer.

Ayatollah Khamenei menekankan, Iran harus tegas memperkuat kemampuan pertahanannya kendati ada tekanan tanpa henti dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat.

"Ketika sampai pada peralatan pertahanan dan apa pun yang berarti yang mendukung kekuatan nasional, kita tidak memiliki tawar-menawar dan transaksi dengan musuh, dan akan berlanjut di jalur kekuasaan dengan kekuatan lebih dari sebelumnya," Ali Khamenei dilansir Tehran Time, Kamis (26/10)

"Jika tembok dibangun di seluruh negeri, produksi rudal tidak akan dihentikan, karena ini adalah industri yang benar-benar asli dan domestik," kata Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Angkatan Udara.

Hajizadeh juga merujuk pada nada bermusuhan Washington ke Teheran, dengan mengatakan," Pertaruhan Amerika Seriakt adalah masalah dan strategi yang tidak dapat diubah. Karena itu taktiknya boleh berubah namun strategi itu sendiri tidak pernah berubah."

Pemimpin tersebut juga menyinggung bagaimana bangsa ini pernah ditekan oleh kekuatan Barat, dengan mengatakan," Iran yang kita sayangi pernah tunduk pada pendukung Amerika, Zionis, dan Inggris. Negara, dan sejarah ini ditarik ke dalam represi oleh penguasa yang tergantung, kejam, lemah dan patuh."

Ayatollah Khamenei kemudian mencela keinginan hegemonik untuk dominasi di wilayah tersebut dan menekankan perlunya melawan negara-negara yang melihat kekuatan nasional Republik Islam sebagai gangguan.

Di tempat lain dalam sambutannya, Pemimpin mengatakan hari ini bahwa masalah yang paling mendesak adalah situasi ekonomi rakyat. Ia mengkritik ketergantungan pada ekspor minyak, dengan mengatakan, "landasan ekonomi negara harus aman."

Bahwa ekonomi bergantung pada pendapatan minyak telah membuat negara ini secara ekonomi tidak aman.

"Ketergantungan ekonomi terhadap minyak adalah warisan dari rezim Shah dan ini memicu kekhawatir dari penjualan minyak dan pendapatan darinya pada waktu yang berbeda," jelas Ayatollah Khamenei.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih