Senin, 16/10/2017 06:58 WIB
Jakarta - Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan nuklir 2015 setelah keputusan Amerika Serikat untuk mendeklarasikan kesepakatan tersebut.
"Mereka sepakat Inggris dan Jerman tetap berkomitmen terhadap kesepakatan tersebut," kata Sunday Express mengutip seorang juru bicara.
"Mereka juga sepakat, masyarakat internasional perlu bersatu mendorong kembali aktivitas regional yang tidak stabil di kawasan Syok, dan mencari solusi untuk mengatasi kekhawatiran tentang program rudal balistik Iran."
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeklarasikan kesepakatan nuklir sebagai bagian dari strategi barunya yang secara resmi diumumkan pada Jumat, (13/10). Trump mengancam untuk menghentikan JCPOA jika tidak bisa mencapai solusi yang bekerja dengan Kongres dan sekutunya untuk mengubahnya.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Legislator Minta Pemerintah Wasadai Multidimensi Dampak Perang Israel-Iran
Setelah pidato Trump, Yukiya Amano, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional, menegaskan kembali, Iran sepenuhnya melaksanakan komitmennya berdasarkan kesepakatan nuklir.
Kesepakatan nuklir tersebut ditandatangani oleh Iran, Amerika Seriakt, Inggris, Prancis, China, Rusia, Jerman, dan Uni Eropa pada bulan Juli 2015 dan mulai berlaku padaJanuari 2016.
Pada 20 Juli 2015, Dewan Keamanan PBB mengubah JCPOA menjadi undang-undang internasional dengan mendukung sebuah resolusi, yang menetapkan panggung untuk pencabutan sanksi Dewan Keamanan terhadap Iran.
Keyword : Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat