Senin, 25/09/2017 19:02 WIB
Tehran - Juru Bicara Kementerina Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi menutup perbatasannya dengan Kurdistan Irak sebagai tanggapan atas referendum kemerdekaannya, Senin (25/9)
“Atas permintaan pemerintah Irak, kami menutup perbatasan darat dan udara kita dengan Kurdistan Irak,“ kata jubir Bahram Qasemi dalam konferensi pers.
Referendum itu “ilegal dan tidak sah,“ tambahnya, dilansir Arab News, Senin (25/9)
Pada Minggu pemerintah Iran mengumumkan, pihaknya menghentikan semua penerbangan ke dan dari Kurdistan Irak untuk menanggapi pemungutan suara referendum kemerdekaan Kurdi
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Presiden Hassan Rouhani berbicara semalam dengan Perdana Menteri Irak Haidar Al-Abadi, dengan mengatakan, "Republik Islam Iran sepenuhnya mendukung pemerintah pusat Irak."
Referendum tersebut berlanjut pada Senin, meskipun ada tentangan kuat dari Baghdad dan tetangganya, serta pemerintah Barat termasuk Amerika Serikat.
Pemerintah Iran khawatir pemungutan suara tersebut dapat mendorong separatis di wilayah Kurdi sendiri. Pekan lalu, ia ia megatakan kemerdekaan dapat berarti mengakhiri semua pengaturan perbatasan dan keamanan. Pasukan keamanan Iran menghadapi serangan reguler oleh kelompok separatis Kurdi, yang terutama berbasis di perbatasan di Kurdistan Irak.