Kemah Sosialisasi Empat Pilar: Tantangan ke Depan Semakin Berat

Sabtu, 23/09/2017 12:17 WIB

Jakarta - Anggota Badan Sosialisasi MPR Adrianus Garu memaparkan materi pada sesi pertama Kemah Sosialisasi Empat Pilar MPR di Balemong Resort Ungaran, Jawa Tengah, Jumat malam (22/9/2017). Mendampingi Adrianus, turut menjadi pembicara di acara tersebut Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR dan juga ketua pelaksana Kemah Sosialiasi Empat Pilar MPR, Tugiyana.

Adrianus memotifasi para peserta untuk selalu semangat dalam menyongsong kehidupan di masa yang akan datang.

“Menghadapi era globalisasi ini Anda sebagai generasi muda harus optimistis dalam menyongsong masa depan,” ujar Adrianus di Balemong Resort Ungaran, Jawa Tengah, Jumat malam (22/9/2017).

Dalam diskusi dengan tema "Pancasila dan Hakikat Kedaulatan Negara” tersebut, Adrianus mengingatkan agar peserta berusaha menggapai cita-cita yang dimilikinya. Selain itu, ia menekankan agar menjadi manusia yang kreatif dan bermanfaat.

Sejumlah pertanyaan kritis muncul dari para peserta tentang yang dimaksud dengan perilaku yang bertentangan dengan Pancasila.

Selain itu, sejumlah peserta juga mengungkapkan tentang berbagai dinamika sosial yang ada di Indonesia. Salah satu peserta menggambarkan tentang berita penggusuran di lakukan pemerintah di sebuah daerah di Sumatera. Petani yang melarat yang diganggu pihak lain dengan tanaman yang tinggal menunggu hancurnya masa panen bahkan pemiliknya sampai menangis.

Adrianus menyatakan seluruh persoalan yang berkaitan dengan permsalahan antar pihak semestinya harus diselesaikan melalui hukum.

"Kalau kasus itu sudah melalui proses pengadilan dan sudah inkrah, maka itu lain persoalannya. Tapi kalau belum inkrah, maka itu jelas tak sesuai Pancasila," jelasnya.

Sementara itu, Tugiyana menyatakan di dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, kata Pancasila tidak secara eksplisit disebut. Tetapi, sila-sila Pancasila ada di Pembukaan UUD.

"Sila kelima, yakni Keadlian Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah cita-cita kita semua. Tapi, untuk mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia adalah perjuangan dari generasi ke generasi. Begitu juga standar untuk mewujudkan kesejahteraan, juga tidak ringan, juga butuh perjuangan dari generasi ke generasi," kata Tugiyana.

Ke depan, menurut Tugiyana, tantangan akan semakin lebih berat lagi. Jumlah penduduk semakin bertambah, dan kebutuhan pun semakin berbeda.

“Tantangan ke depan akan lebih berat dari hari ini, dan hari ini lebih berat dari kemarin. Oleh karena itu, para peserta sosialisasi sebagai generasi muda harus mempersiapkan diri. Kalau Anda nanti menjadi pemimpin harus memikirkan masyarakat luas,” ujar Tugiyana kepada peserta.

TERKINI
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu KPU Siap Hadapi 297 Perkara PHPU Pileg 2024 Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba