Ibas Diseret Kasus Korupsi, Demokrat: Kami Prihatin

Kamis, 31/08/2017 13:26 WIB

Jakarta - Nama putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas disebut dalam persidangan kasus korupsi yang menjerat bekas Direktur Utama Duta Graha Indah (DGI), Dudung Purwadi.

Menanggapi hal itu, Sekretatis Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan, partainya menyikapi pernyataan mantan politikus Partai Demokrat Angelina Sondakh itu secara proporsional dan objektif.

"Satu hal yang kami sampaikan, keprihatinan kami bahwa nama Ibas selalu dipergunakan oknum tertentu, dipaksakan sebagai alat legitimasi berbuat penyimpangan atau niat jahat," kata Didik, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/8).

Kata Didik, apa yang disampaikan Angie dalam konteks hukum sangat sumir. Karena apa yang disampaikan Angie didapatkan dari keterangan orang lain. "Dalam konteks hukum ini lah yang disebut testimoni," tegasnya.

Menurutnya, keterangan saksi yang didasarkan pada saksi lain tentu tidak punya nilai pembuktian dalam konteks hukum.

"Pernyataan Angie tidak benar adanya, apalagi yang disampaikan Nazar kemudian membawa nama mas Ibas tentu harus diklarifikasi lebih lanjut di pengadilan," tegasnya.

Sebelumnya, nama putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, atau Ibas, muncul dalam persidangan perkara korupsi yang menjerat bekas Direktur Utama Duta Graha Indah (DGI), Dudung Purwadi.

Dalam hal ini, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin sempat memerintahkan kepada Angelina Sondakh untuk melaksanakan arahannya di DPR. Bila arahannya tak dilaksanakan, maka Nazaruddin akan mengadukan Angie ke Ibas.

"Perintah Nazaruddin kami itu wajib melaksanakan, nanti kalau tidak, bilang kamu digeser sana sini, kalau tidak mau juga dilaporkan ke Mas Ibas," kata Angelina Sondakh saat bersaksi dalam kasus korupsi pembangunan Rumah Sakit Universitas Udayana, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (30/8).

Di hadapan majelis hakim, Angelina juga membeberkan bahwa Partai Demokrat selalu mendapat jatah uang 20 persen dari beberapa proyek yang digarap di DPR saat itu. Proyek-proyek yang dikendalikan Nazaruddin itu pun menguntungkan Partai Demokrat.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2