Rabu, 23/08/2017 14:30 WIB
Ramallah – Pejabat Hamas menuding Otoritas Palestina (PA) menghalang-halangi kelompoknya menjalin kesepakatan baru dengan intelijen Mesir, untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina yang berada di Jalur Gaza, agar diperkenankan menyebrang lewat Rafah.
Pernyataan itu dilontarkan oleh Ahmed Bahr di sela-sela Festival di Gaza, dengan tujuan agar pemerintah mengeluarkan kebijakan nasional terkait pemenuhan kebutuhan dan keamanan rakyat Palestina.
“PA melanjutkan upayanya menghalangi kesepakatan yang terjadi di Mesir,” ujar Bahr dikutip dari Aawsat, Rabu (23/8).
Sebelumnya, Bahr juga menuduh PA tidak memiliki niat untuk melakukan rekonsiliasi di antara kedua partai di Palestina ini. Menurut Hamas, rekonsiliasi sangat dibutuhkan untuk menghentikan gempuran Israel di Jalur Gaza.
Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah
Diizinkan Rektor, Polisi Tangkap Puluhan Pengunjuk Rasa pro-Palestina di Universitas Columbia
Bentrokan Sengit Melanda Protes atas Perang Gaza dengan Penentangnya di Kampus UCLA
Sementara pemimpin kelompok Fatah Azzam al-Ahmed menegaskan bahwa Mesir selamanya tidak akan membuka kembali jalur Rafah di Gaza, kecuali diminta langsung oleh PA. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi kabarya sedang mendiskusikan hal tersebut.
Keyword : Palestina Hamas Fatah Timur Tengah