Trump dan Putin Akan Lakukan Pertemuan Bilateral Pertama

Rabu, 05/07/2017 09:06 WIB

Washington - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pertemuan resmi pada Jumat siang (7/7) di Hamburg pada KTT G20. Pihak Gedung Putih dan Kremlin mengkonfirmasi bahwa kedua presiden tersebut akan bertemu secara resmi di konferensi tersebut.

"Ini direncanakan sebagai pertemuan yang sepenuhnya formal," ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov

Ini merupakan pertemuan bilateral resmi pertama antara presiden AS dan Rusia sejak September 2015, saat Obama dan Putin bertemu selama 90 menit di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dua hari setelah pertemuan tersebut, Rusia meluncurkan serangan udara pertamanya di Suriah. Rusia mengatakan bahwa serangan itu menargetkan Isis, meskipun beberapa laporan dari lapangan menunjukkan bahwa hal tersebut terutama menyerang kelompok-kelompok ekstrim yang melawan rezim Bashar al-Assad.

Hubungan antara kedua negara tegang saat AS mempertahankan sanksi terhadap Rusia dan menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016. Apalagi ketika AS berusaha menghindari bentrokan dengan pasukan Rusia di Suriah, di mana kedua negara memerangi Negara Islam.

Pada konferensi G20 tahun lalu, Obama dan Putin bertemu secara informal dalam sebuah pertemuan, sebuah sinyal bahwa hubungan antara kedua negara perlu diperbaiki sebelum sebuah pertemuan resmi dapat diselenggarakan.

Trump, bagaimanapun, berulang kali menyerukan perbaikan hubungan antara AS dan Rusia di jalur kampanye dan telah berbicara dengan Putin selama beberapa tahun. Pada tahun 2015, dia mengatakan kepada wartawan "Putin adalah orang yang lebih baik daripada saya" dan pada bulan Februari, Trump mengatakan bahwa dia "akan sangat senang bisa bergaul dengan Rusia".

Penasihat keamanan nasional Trump, HR McMaster, mengatakan bahwa pertemuan di Hamburg akan tidak terstruktur. "Tidak ada agenda khusus. Ini benar-benar akan membahas apa pun yang ingin dibicarakan oleh presiden, "kata McMaster sebagaimana dilansir pada The Guardian.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara