Minggu, 25/06/2017 05:50 WIB
Jakarta - Pakar teror memperingatkan bahwa Ramadan dapat digunakan oleh para ekstrimis waktu yang tepat melepas untuk serangan. Pesan audio yang diyakini berasal dari juru bicara Negara Islam yang meminta para pengikutnya melancarkan serangan di Australia, Amerika Serikat, Eropa, Iran, Rusia, Irak, Suriah dan Filipina selama bulan Ramadhan.
Menurut Ibtimes pada Rabu (23/6), Klip tersebut kabarnya akan didistribusikan awal bulan ini melalui saluran Islamic State (IS) di Telegram, sebuah aplikasi pesan terenkripsi.
Greg Barton dari Deakin University, pakar kontra terorisme, mengatakan serangan teror kemungkinan besar terjadi di masjid atau acara olah raga berskala besar dimana ada banyak orang selama bulan Ramadhan.
Badan keamanan diharapkan siaga tingkat tinggi pada hari-hari terakhir bulan Ramadan. Tingkat ancaman teroris di Australia tetap mungkin terjadi. Seorang juru bicara Polisi New South Wales (NSW) mengatakan kepada news.com.au bahwa tidak ada ancaman khusus di dalam NSW.
Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Beberapa Bulan Lagi, Hampir 55 Juta Orang Terancam Kelaparan di Afrika Barat dan Tengah
Keyword : Hikmah Lebaran Ekstrimisme ISIS