Makna Tradisi Sungkem di Tanah Jawa Saat Lebaran

Kamis, 14/06/2018 03:12 WIB

Jakarta - Sungkem kepada orang tua saat hari raya idul fitri atau lebaran merupakan salah satu ritual untuk memohon diampuni kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya. Berbagai bentuk ritual untuk minta maaf kepada orang lain ini dilakukan dengan berbagai macam cara dan gaya.

Berbagai bentuk minta maaf dalam bahasa jawa kromo pun seringkali dilakukan kepada orang yang lebih tua seperti orang tua, kakek nenek atau lainnya.

Dilansir dari Vifes, untuk adat jawa biasanya dalam melakukan sungkem lebih terlihat sakral dengan ucapan dalam bahasa kromo inggil yang begitu sopan dan penuh akan makna.

Untuk itu, berbagai macam ucapan sungkem saat saat hari raya lebaran idul fitri seperti kalimat “Kulo ngaturaken sugeng riyadi lan nyuwun pangapunten dumatheng sedoyo kelepatanipun lan klenta klentinipun kulo" yang berarti saya ucapkan selamat hari raya, dan minta maaf dari semua kesalahan dan kekeliruan saya.

Ada suatu adab tersendiri saat sedang sungkem, misalnya mengapit tangan dia dengan kedua tangan kita lalu merendah dengan jongkok didepan orang yang lebih tua sambil menundukan kepala dan pengucapan yang penuh memelas. Ini semua demi terwujudnya rasa hikmat yang mengena.

TERKINI
KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi