Jum'at, 26/05/2017 12:43 WIB
Manchester – Salah satu kandidat Perdana Menteri Inggris, Jeremy Corbyn menilai adanya keterkaitan antara kebijakan luar negeri Inggris dan serangan teroris. Menurutnya, keterlibatan tentara Britania di Irak dan Afganistan juga menjadi salah satu aspek meningkatnya resiko serangan teroris di negara Eropa khususnya di Inggris.
“Banyak ahli, termasuk para profesional di bidang intelejen dan keamanan kita melihat adanya hubungan antara perang yang didukung oleh pemerintah kita atau bertempur di negara lain dan terorisme di negara kita,” ungkap Corbyn dalam pidatonya Jumat (26/5) di Chatham house, sebagaimana dilansir pada The Guardian.
Pemimpin partai buruh tersebut juga menambahkan, terorisme tak akan dapat dihentikan jika memakai pendekatan dengan mencaci maki kaum teroris, karena hal itu malah akan memicu kemarahan dari pelaku-pelaku teror. Untuk itu, politikus 68 tahun itu menyarankan agar pemerintah Inggris mengkaji kembali pendekatan tersebut.
“Tidak ada pemerintah yang dapat menghentikan terorisme dan harus mengakui seruan untuk perang melawan teroris telah gagal dan memikirkan kembali pendekatannya. Namun pemahaman tentang penyebab terorisme adalah bagian penting dari respon efektif yang akan melindungi keamanan orang-orang kita daripada memicu terorisme,” ujar pemimpin partai Labour.
Masa Depan Ten Hag Tergantung Hasil Audit Direktur Anyar
FA Selidiki Komentar Tak Pantas Forest soal VAR
Remukkan Luton, Citizen Rebut Puncak Klasemen Liga Inggris
Corbyn menawarkan kepada pemerintah Inggris fokus pada tiga langkah yaitu pertahanan, pemabngunan dan diplomasi untuk melindungi kepentingan Inggris, khususnya masyarakat Inggris agar terhindar dari serangan teroris.
“Tanggung jawab pemerntah ialah meminimalkan kesempatan para pelaku teror melancarkan aksinya dengan memperketat keamanan, dan mengurangi kebijakan luar negeri yang dapat memicu peningkatan terorisme,” kata politikus asal Chippenham, Inggris.
Keyword : Jeremy Corbyn Terorisme Inggris