Waspada, Puluhan Negara di Dunia Terkena Serangan Cyber Ransomware

Sabtu, 13/05/2017 09:23 WIB

Serangan cyber ransomware, telah membuat rumah sakit tertatih-tatih di Inggris dan menyebar ke negara-negara di seluruh dunia. Peneliti keamanan dari Lab Kaspersky mencatat lebih dari 45.000 serangan di 74 negara, termasuk Inggris, Rusia, Ukraina, India, China, Italia, dan Mesir. Di Spanyol, perusahaan besar termasuk perusahaan telekomunikasi Telefónica terinfeksi.

Dilansir dari The Guardian, ransomware telah menyebar ke Amerika Serikat dan Amerika Selatan, meskipun Eropa dan Rusia tetap menjadi sasaran yang paling sulit pada jumat (12/5). Menurut Peneliti dari Malware Hunter Team, Markus Jakobsson, Kementerian dalam negeri Rusia mengatakan sekitar 1.000 komputer telah terpengaruh malware tersebut.

"Ini penyebarannya sangat luas, ini bukan serangan yang ditujukan hanya untuk institusi besar. Namun kepada ditargetkan kepada siapapun di seluruh dunia," ungkap Markus Jakobsson

Malware tersebut dibuat secara online pada 14 April melalui sebuah dump oleh sebuah kelompok bernama Shadow Brokers, yang mengklaim tahun lalu telah mencuri cache "senjata cyber" dari National Security Agency (NSA).

Ransomware merupakan malware yang memiliki kemampuan untuk mengunci komputer atau mengenkripsi file untuk mengelabui penggunanya. Tujuannya adalah membuat pengguna memberikan uang tebusan agar file yang tersandera tersebut dilepaskan.

Pengguna harus membayar uang tebusan jika ingin file yang diretas kembali padanya, jika tidak maka file-file tersebut akan dihilangkan bahkan dimusnahkan. Serangan ini sangat rentan menyerang perangkat-perangkat yang menggunakan windows terutama jika mereka menggunakan sistem operasi seperti Windows XP.

apalagi saat ini malware tersebut dikabarkan telah dioperasikan menggunakan 28 bahasa untuk mengakses komputer-komputer yang ada di seluruh dunia."Serangan dengan dukungan bahasa menunjukkan peningkatan tingkat ancaman yang progresif," kata Jakobsson.

Serangan ransomware sedang meningkat. Perusahaan keamanan SonicWall, yang mempelajari ancaman cyber, melihat serangan ransomware meningkat 167 kali pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.

"Ransomware menyerang semua orang, namun industri vertikal yang mengandalkan sistem yang lama sangat rentan," kata Dmitriy Ayrapetov, direktur eksekutif SonicWall.

TERKINI
Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2 Karier Moncer di Hollywood, Zendaya dan Tom Holland Saling Mendukung