Penyakit Kolera Ancam Ratusan Nyawa Penduduk Yaman

Senin, 08/05/2017 09:48 WIB

Jakarta - Sekitar 200 kasus kolera dilaporkan di ibukota Yaman, Sana`a. Air yang terkontaminasi dan sanitasi yang buruk jadi memicu peningkatan secara drastis penyakit mematikan tersebut.

Kolera adalah salah satu dari beberapa risiko terhadap warga sipil. Peningkatan penyakit yang sangat cepat membuat dimensi baru dalam bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung.

"Dalam beberapa hari terakhir, kami telah menerima lebih dari 200 pasien dengan kolera. Dua pasien di antaranya meninggal karena kondisinya buruk dan telat mendapat pertolongan," kata seorang perawat di Rumah Sakit Jumhouri di Sana`a kepada Aljazeera pada Sabtu (6/5) dilansir Financial Time, Senin (8/5)

Khabar Agency, sebuah situs berita lokal, melaporkan sekitar 10 kematian di wilahya tersebut pada Sabtu, dengan mengutip informasi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat.

Abdul Hakim Kahlani, juru bicara resmi kementerian kesehatan mengatakan ada tiga kematian yang dikonfirmasi di Sana`a, tiga di Provinsi Ibb dan empat di Provinsi Hodeidah.

Jalan-jalan di Sana`a dan daerah pinggirannya dipenuhi tumpukan sampah. Sejumlah kepala keluarga yang tinggal di tempat tersebut merupakan merupakan paling rentang terinfeksi penyakit Kolera dan penyakit lainnya.

Pembersih jalanan berulang mendesak agar pemerintah menaikkan upah, namun pemerintah hingga kini belum memberikan respon positif, justru terjadi pemogokan gaji yang berlangsung tujuh bulan. Mungkin hal itu jadi alasan para buruh enggan lagi membersihkan jalan-jalan tersebut

Yaman telah memerangi wabah kolera sejak pertengahan Oktober 2016. Dari 23.506 kasus yang dicurigai, dan telah terjadi 108 kematian terkait. Kolera ditularkan melalui air minum yang terkontaminasi.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung