Berikut Pernyataan Ketum PBNU Jelang Pilkada DKI

Selasa, 18/04/2017 20:33 WIB

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj mengeluarkan pernyataan terbuka menjelang pelaksanaan Pilkada DKI, Rabu besok (19/4/2017). Pernyataan tersebut menunjukkan pandangan pribadinya tentang Pilkada. Ungkapan pemimpin organisasi terbesar di Indonesia itu lebih menghimbau agar mesyarakat cerdas dan dewasa dalam memaknai politik Pilkada DKI.

Berikut pernyataan pria yang juga kerap dipanggil kang Saied tersebut. 

Assalamualaikum wr wb

Satu, Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada 19 April 2017 merupakan momentum berharga. Ini momentum untuk menguji diri seberapa dewasa kita menempuh kesanggupan hidup bersama berdasar asas kewarganegaraan yang patuh pada konstitusi.

Kedua, Adalah wajar bahwa semakin mendekati Hari H pemilihan, eskalasi politik cenderung meningkat. Ini semestinya merupakan gejala positif yang menandai bahwa masyarakat percaya pada proses-proses politik yang digariskan oleh hukum di negeri ini. Demokrasi tanpa partisipasi sama halnya kepemimpinan tanpa legitimasi. Suasana di sekitar Pilkada DKI Jakarta menunjukkan bahwa ada optimisme pada diri masyarakat Jakarta. Masyarakat Jakarta bukan warga yang pasif dan apatis. Masyarakat Jakarta adalah warga yang aktif dan optimis.

Ketiga, Politik adalah upaya perbaikan hidup bersama menuju jalan keselamatan. Imam al ghazali merumuskan pengertian ini, antara lain, untuk menjembatani dua kutub pengandaian tentang politik: di satu kutub, tuntutan ideal-normatif dan dikutub lain tarikan praktis-empiris. Pengertian moderat ini selalu relevan untuk mengukur kedewasaan berpolitik. Setiap proses yang condong pada perbaikan hidup bersama, oleh karenanya, bisa disebut sebagai politik. Sebaliknya, jika kecenderungan jatuh pada perusakan, proses itu bukan lagi politik, melainkan perang. Pilkada DKI 2017 adalah bagian dari proses politik, bukan perang.  

Keempat, Ahok Cina. Anies Arab. Tidak, mereka adalah orang Indonesia. Nafsu selalu menghendaki kehancuran, salah satunya dengan adu-domba saudara sebangsa. Semua yang mempunyai hak pilih, bertanggungjawab atas pilihan mereka sendiri. Tidak hanya sebelum dan ketika di bilik suara, tapi juga hari-hari panjang sesudahnya. Buktikan, Anda warga Jakarta yang dewasa.

Kelima, Kekuasaan politik bersifat nisbi. Apalagi dalam demokrasi. Maka, begitu seseorang memaksakan kehendaknya, memutlakkan nafsu politiknya, jangan-jangan ia sedang menuhankan diri.

Walllahul muwaffiq ilaa aqwamith thariiq

Wassalamu`alaikum warahmatulLaahi wabarakatuh

Jakarta, 18 April 2017

Said Aqil Siraj

Ketua Umum PBNU

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2