Tamasya Almaidah Dianggap Sisipkan Teror Intimidasi Politik

Sabtu, 15/04/2017 18:43 WIB

Jakarta - Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan terdapat selubung kekerasan politik dibalik dorongan aksi Tamasya Almaidah yang tengah digalang kelompok alumni aksi 212. Ia menilai aksi yang juga melibatkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Riziek Syihhab tersebut menyimpang dari tema kegiatannya. 

"Tamasya Al Maidah dalam bentuk pengerahan massa ke TPS di seluruh DKI Jakarta adalah teror dan intimidasi politik yang akan mempengaruhi pilihan warga yang bebas, jujur, dan adil. Sekalipun partisipasi pengawasan atas pelaksanaaan pilkada dijamin UU, tetapi dalam konteks politik DKI Jakarta hal itu bermakna lain," ujar Hendardi dalam konferensi pers-nya di Jakarta, Sabtu (15/4/2017).

Hendardi meminta pihak-pihak yang merencanakan aksi Tamasya Almaidah menghentikan niatnya. Bagaimanapun, kata dia, aksi Tamasya Almaidah itu menunjukkan pola tindakan anarkhis yang sama dengan kegiatan sebelmnya.  

"Cukup sudah penebaran kebencian dan intimidasi terjadi selama proses kampanye seperti terjadi sebelumnya. Saat 19 April 2017, adalah waktu bagi warga DKI menjadi wasit atas kontestasi politik lima tahunan itu," ungkapnya. 

Hendardi menambahkan Tamasya AlMaidah merupakan bentuk kampanye dan pemaksaan terbuka atas pilihan warga dalam pilkada. "Karena tamasya (Almaidah) itu dipastikan berimplikasi pada ketakutan warga atas dampak pilihannya dalam pilkada," ucapnya.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce