Jum'at, 01/09/2017 15:46 WIB
Jakarta - Tren mandi hutan asal Jepang ini diyakini memiliki manfaat untuk kesehatan dan telah terbukti efektif untuk menjaga kebugaran tubuh. Pada 1982 Menteri Agrikultural, Kehutanan dan Kelautan, Tomohide Akiyama menjadikan mandi hutan atau biasa disebut "Shirin-yoku," sebagai program kesehatan nasional.
Menurut NextShark, aktivitas itu termasuk sebagai praktek pengobatan alami yang disebut eco-therapy, yang meliputi petualangan, bermain dengan hewan-hewan, gym hijau, sosial dan terapi hortikultural, namun simpelnya adalah untuk melakukan relaksasi dengan alam, atau bersantai diantara pohon-pohon.
Meski terdengan simpel, pemerintah Jepang menghabiskan dana sebesar $4 juta sekitar Rp53 miliar sepanjang 2004-2012 untuk melakukan penelitian manfaat aktivitas itu bagi kesehatan fisik dan psikis.
Menurut penelitian yang telah dilakukan, kegiatan ini diyakini mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan tubuh.
Kanker Raja Charles Memburuk, Sandi `Operasi Jembatan Menai` Kini Ditinjau
DPR Dukung Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Kesehatan
Pemasyarakatan Gaya Hidup Sehat Langkah Penting Cegah Penyakit tidak Menular
Pada penelitian yang dilakukan pada 2009, para researcher menemukan bahwa melakukan kunjungan ke hutan akan meningkatkan aktivitas sel pembunuh alami manusia (human natural killer) yang berkontribus meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah kanker.
Hal ini dikarenkan terhirupnya senyawa organik antimikroba yang disebut phytoncider yang biasa dikeluarkan oleh pohon-pohon untuk melindungi diri dari serangga dan mikroorganisme berbahaya lainnya.
Para psikolog melakukan perbandingan kadar hormon stress, denyut nadi, tekanan darah, dan aktivitas saraf mata seseorang yang menghabiskan harinya di kota dengan mereka yang meluangkan 30 menit waktunya untuk mandi hutan.
Mereka menemukan bahwa lingkungan hutan dapat menurunkan hormon stres, tekanan darah dan nadi, selain itu kegiatan itu akan meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis dan menjadikan aktivitas saraf simpatis menjadi lebih rendah.
Dengan kata lain dapat membuat orang sejahtera secara emosional dan menurunkan tingkat permusuhan mereka.