Meksiko Kecam Kebijakan Deportasi AS

Kamis, 23/02/2017 09:15 WIB


Meksiko - Pemerintah Meksiko kembali mengecam kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat perihal deportasi imigran gelap. Kebijakan yang diresmikan pada Selasa (21/2) lalu diyakini dapat mengusir secara paksa jutaan jiwa penduduk yang tinggal di AS secara ilegal.

Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri, Meksiko Luis Videgaray secara tegas mengatakan negaranya tidak bisa "menerima keputusan sepihak yang diterapkan oleh Trump ke negara lain."

Gedung Putih mengatakan Menteri Luar Negeri, Rex Tillerson dan kepala Keamanan Dalam Negeri, John Kelly, akan berbicara dengan para pejabat Meksiko terkait penerapan pedoman imigrasi baru.

Mereka termasuk berencana untuk mengukuhkan ketentuan terkait Imigrasi AS dan Kebangsaan Undang-Undang yang memungkinkan pihak berwenang mengembalikan migran yang tidak berdokumen kembali ke Meksiko, terlepas dari mana mereka berasal.

Tidak jelas apakah AS memiliki kewenangan untuk memaksa Meksiko menerima sejumlah orang asing ataukah tidak. Namun, Videgaray mengatakan Rabu (22/2) "Kami tidak akan menerima kebijakan tersebut, sebab kami tidak membutuhkan dan tidak memiliki kepentingan."

BBC memberitakan, Videgaray juga memperingatkan AS mengenai perlakuan terhadap warga Meksiko."Pemerintah Meksiko tidak akan ragu untuk membawa perkara ini ke organisasi internasional, PBB untuk membela hak asasi manusia, kebebasan dan Imigran Meksiko di luar negeri sesuai dengan hukum internasional."

Diperkirakan 11 juta imigran gelap tinggal di AS, banyak dari mereka berasal Meksiko. Trump sesuai dengan janjinya akan membatasi imigrasi dan membuat tembok perbatasan untuk mengontrol lalu lalang imigran. Kini ia kembali membuat kebijakan kontroversial yang berimbas pada semua imigran ilegal tanpa pandang bulu, termasuk siapa saja yang telah dituntut dengan kejahatan, menimbulkan risiko bagi keselamatan publik, dan merusak prasaran yang berhubungan dengan publik.

Kebijakan ini mendorong deportasi dipercepat, dan juga diberlakukan terhadap imigran gelap yang tidak mampu untuk membuktikan bahwa mereka telah di negara itu selama lebih dari dua tahun, di mana saja di Amerika Serikat.[]

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2