Mengurangi Asupan Garam Jadi Upaya Efektif Cegah Hipertensi

Jum'at, 23/06/2023 13:33 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyebab kematian yang signifikan di seluruh dunia. Di mana, perempuan lebih berisiko mengalami hipertensi dari pada pria.

Upaya pencegahan yang efektif untuk hipertensi adalah dengan mengurangi asupan garam dan menggantinya dengan bumbu pengganti seperti glumatat atau Monosodium Glutamat (MSG).

Dokter spesialis gizi klinik, Yohan Samudra, mengatakan bahwa jumlah maksimum garam yang dianjurkan adalah satu sendok teh per hari, yang setara dengan sekitar 2.000-2.300 mg natrium.

MSG dapat menggantikan peran garam dalam makanan, dan makanan yang sehat adalah kunci awal bagi sebuah keluarga yang sehat dan bahagia.

Sebab, satu gram MSG mengandung 133 mg natrium, sementara garam mengandung 400 mg natrium. Oleh karena itu, penggunaan MSG lebih disarankan daripada garam dalam upaya mencegah penyakit hipertensi.

Yohan juga menegaskan bahwa sudah banyak penelitian yang membantah stigma buruk terkait MSG, baik di Eropa, Amerika, maupun di Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Di mana, semua lembaga tersebut menyatakan bahwa penggunaan MSG aman dan tidak menimbulkan efek samping. Namun, dikatakan Yohan, penggunaan MSG tetap harus disesuaikan dengan takaran yang tepat.

Penggunaan berlebihan juga dapat membuat rasa makanan menjadi tidak enak, dengan after taste yang pahit. Oleh karena itu, gunakan MSG secukupnya sesuai resep, dan anak di atas usia 1 tahun juga dapat mengonsumsi MSG sebagai variasi dalam makanan.

Selain meningkatkan risiko hipertensi, konsumsi garam berlebihan juga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Jumlah garam yang berlebihan membuat pembuluh darah menjadi kaku, menyulitkan aliran darah dan meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah.

Dalam jangka panjang, konsumsi garam berlebihan juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Oleh karena itu, Yohan mengimbau konsumen untuk berhati-hati terhadap makanan yang mengandung garam tersembunyi, seperti saus sambal, mayones, kecap manis, makanan cepat saji, hidangan Tiongkok, keripik, bakso, tongseng, dan gulai.

Menurut Yohan, keluarga yang sehat dimulai dengan makanan yang disiapkan di dapur. Oleh karena itu, peran ibu sangat penting dalam keluarga untuk mencegah obesitas yang disebabkan oleh konsumsi garam berlebihan dalam makanan.

TERKINI
KPK Bakal Periksa Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Pekan Depan Dewas KPK Putuskan Etik Nurul Ghufron Pekan Depan Timberwolves Paksa Nuggets Hingga Gim Ketujuh Hari Ini, Emas Antam Anjlok Rp11.000