Minggu, 07/05/2023 19:36 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB), Abdullah Azwar Anas, mengatakan sebagai aktivis organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulam (IPNU) banyak memberi pelajaran pada dirinya terutama dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pejabat negara.
Hal itu, disampaikan Anas, saat memberi sambutan pada acara Silaturrahim dan Halal bi Halal Majelis Alumni IPNU, di rumah dinasnya, Sabtu (6/5). “IPNU telah menempa saya, sehingga mampu menjawab tantangan dalam tugas-tugas saya diberbagai tempat”, ujar Anas.
Mantan Ketua Umum IPNU ini, berbagi pengalaman kepada alumni IPNU yang hadir pada acara tersebut, mulai dirinya saat menjabat Bupati Banyuwangi, hingga menteri PANRB. Motto IPNU “Belajar, Berjuang dan Bertaqwa”, selalu menjadi pegangan baginya dalam menjalankan tugas berbangsa dan bernegara.
Dalam kesempatan itu, mantan Bupati Banyuwangi ini, mengajak semua alumni IPNU, yang berada diberbagai aktivitas, baik ASN, politisi maupun pengusaha, selalu menggunakan dan mengamalkan motto IPNU. Karena menurutnya, motto itu kalau diamalkan dengan baik, kita akan mampu menghadapi berbagi tantangan yang dihadapi.
Netanyahu Pertimbangkan Risiko Serangan Rafah karena Hadapi Dilema Penyanderaan
Nggak Mau Kalah dari Justin Bieber, Selena Gomez Pamer Kemesraan dengan Benny Blanco
Epy Kusnandar Preman Pensiun dan Yogi Gamblez Serigala Terakhir Ditangkap Kasus Narkoba
“Kita terus belajar dan mempelajari persoalan yang dihadapi, kemudian berjuang untuk mewujudkan ide-ide kreatif dan inovatif, jangan lupa juga kita berserah diri kepada Allah SWT, mudah-mudahan hasilnyapun maksimal,” ungkap mantan Ketua LKPP ini.
Silaturrahmi dan Halal bi Halal Majelis Alumni IPNU itu, dihadiri ratusan alumni dari berbagai wilayah, dan berbagai profesi. Selain MenPANRB, hadir Ketua Umum Presidium Pusat MA IPNU Hilmi Muhammadiyah, Deputy Pemberdayaa Kepemudaan Kemenpora, yang juga Ketua Majelis Fatwa MUI Pusat Prof. DR. KH. Asrorun Ni’am, Komisioner KPI Pusat Ubaidillah, Komisioner BASNAS Pusat Adjat Sudrajat, dan sejumlah mantan aktivis IPNU lintas generasi.