Rabu, 29/03/2023 17:29 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Ketua Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Mahfud MD membeberkan data keuangan transaksi mencurigakan Rp349 Triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam rapat bersama Komisi III DPR RI, Rabu (29/3).
Menurut dia, perbedaan data terkait transaksi tersebut dengan yang sampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani lantaran ada dugaan kebohongan yang dilakukan oleh jajaran Dirjen di Kemenkeu.
“Bahwa ada kekeliruan pemahaman dan penjelasan ibu Sri Mulyani karena ditutupnya akses yang sebenarnya dari bawah. Sehingga apa yang beliau jelaskan tadi itu adalah data yang diterima tanggal 14. Ketika bertemu dengan Pak Ivan (Kepala PPATK),” tegasnya.
Laporan tersebut berisikan dugaan pencucian uang dengan 15 entitas. Namun, kenyataannya yang diterima oleh Sri Mulyani berubah menjadi pajak.
Akhir Maret 2024, Penerimaan Pajak Capai Rp393 Triliun
DPR Dukung Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Kesehatan
Kuartal I 2024, Pendapatan Negara Capai Rp620,01 Triliun
“Sehingga ketika diteliti, ini perusahaannya banyak , kurang pajaknya. Padahal ini cukai laporannya. Apa itu emas. Impor emas batangan yang mahal-mahal itu. Tapi dalam surat cukainya itu dibilang emas mentah,” terang Mahfud MD.
Laporan keuangan tersebut, lanjut Menko Polhukam RI ini, disampaikan ke Kemenkeu oleh PPATK pada 2017 lalu. Laporan itu diberikan oleh Ketua PPATK langsung kepada Dirjen Bea Cukai Kemenkeu.
“Kenapa tidak pakai surat. Karena ini sensitif. Masalah besar. Dua tahun enggak muncul, tahun 2020 dikirim lagi enggak sampai juga ke Bu Sri Mulyani. Sehingga bertanya ketika kami kasih itu. Dan yang dijelaskan yang salah,” terangnya.
Terlepas dari itu, Mahfud MD mengapresiasi kinerja Sri Mulyani, utamanya dalam pemberantasan korupsi. Salah satu kasus yang berhasil ditanganinya adalah BLBI.
“Saudara tahu BLBI, 20 tahun gak bisa ditagih karena dibebankan ke Kemenkeu. Saya minta Inpres ke Presiden. Sudah berhenti berdebat. Bisa itu. Temen saya dia dalam banyak hal. IKN misalnya begitu. Saya kagum. Kalau di kabinet menerangkan masalah yang pelik bisa menjadi sederhana dalam anggaran negara. Sehingga saya percaya dia menteri keuangan terbaik. Tetapi akses dari bawah gak masuk. Sehingga saya sampaikan hal sebagai berikut,” tandasnya.