Rektor Untar Beri Catatan untuk Anugerah Diktiristek 2022

Minggu, 18/12/2022 17:20 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Agustinus Purna Irawan, memberikan sejumlah catatan terhadap penyelenggaraan Anugerah Diktiristek 2022, yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek beberapa waktu lalu.

Menurut dia, penghargaan terhadap perguruan tinggi swasta (PTS) dalam Anugerah Diktiristek semestinya bisa diperluas dan lebih merata, sebagaimana yang didapatkan oleh perguruan tinggi negeri (PTN).

Agustinus mencontohkan, anugerah humas dalam penghargaan tersebut diberikan kepada PTN Berbadan Hukum (BH), PTN Badan Layanan Umum (BLU), PTN Satker, hingga Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) dalam berbagai kategori. Sedangkan satu-satunya kategori untuk PTS hanyalah media sosial.

"Anugerah humas untuk PTN itu mulai dari PTNBH, BLU, Satker, dan LLDikti itu terdiri dari beberapa kategori dalam satu penghargaan. Begitu masuk PTS, itu cuma satu, yaitu media sosial. Menurut saya itu sesuatu yang harus mungkin disamakan lah. Kalau mereka (PTN) punya kategori ini, PTS (seharusnya) juga punya," kata Agustinus kepada Jurnas.com pada Minggu (18/12).

"Kemarin ada insan humas level PTN dan LLDikti, tapi di PTS tidak ada insan humas. Jadi, jangan dibeda-bedakan. Karena insan humas, di PTS juga banyak yang menggerakkan tidak hanya di PTN dan LLDikti," imbuh Agustinus.

Sementara itu, terkait penghargaan untuk rektor perguruan tinggi. Agustinus menyebut Anugerah Diktiristek 2022 hanya merangkul pemimpin PTN. Padahal pada 2019 lalu juga ada penghargaan untuk rektor PTS.

"Kenapa mesti dibeda-bedakan? Kan semua sama-sama berjuang dan sama-sama keluarga besar Diktiristek. Penghargaan kepada PTS kalau lebih banyak lagi kategorinya, lebih bagus. PTS kan ada sekitar 4.000-an," kata dia.

Ke depannya, Agustinus berharap apresiasi semacam ini lebih merata untuk PTS. Juga, menyarankan agar memasukkan variabel akreditasi dalam membandingkan antara perguruan tinggi satu dengan lainnya.

"Misalnya PTNBH dengan PTNBH, PTN BLU dengan PTN BLU. Atau mungkin PTS yang unggul dengan unggul. Tanpa kategori kita akan kerepotan sendiri," sambung Agustinus.

Catatan yang diberikan Agustinus bukan tanpa alasan. Pasalnya, PTS selama ini lebih banyak berjuang dengan pendanaan mandiri. Kendati ada hibah pemerintah, namun tidak cukup untuk menutupi biaya operasional.

"Dalam hal ini, bagi PTS yang sudah berjuang, penghargaan itu sesuatu yang lumrah diberikan pemerintah dalam rangka mendukung pemerintah meningkatkan SDM," terang dia.

Tak hanya catatan, Agustinus juga memberikan apresiasi terhadap Kemdikbudristek atas penyelenggaraan Anugerah Diktiristek. Dia mengatakan, anugerah ini dapat mendorong dosen, mahasiswa, perguruan tinggi, dan humas dalam meningkatkan kinerjanya.

"Itu sesuatu yang bagus, sehingga keberadaan kita diperhatikan," tutup Agustinus.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih