Senin, 19/09/2022 15:08 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Volodymyr Zelenskyy telah berjanji tidak akan ada kata berhenti dalam kampanye Ukraina untuk mendapatkan kembali wilayah yang hilang dari Rusia.
Demikian disampaikan ketika Inggris mengatakan pasukan Rusia meningkatkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan seorang jenderal tinggi Amerika Serikat (AS) memperingatkan tidak jelas bagaimana Moskow akan bereaksi terhadap kemunduran medan perangnya di Ukraina.
Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina akan terus menekan Rusia.
"Mungkin bagi sebagian dari Anda sekarang, setelah serangkaian kemenangan, kami sekarang memiliki semacam jeda," katanya dalam pidato video malamnya. "Tapi ini bukan jeda. Ini adalah persiapan untuk seri berikutnya… Karena Ukraina harus bebas – semuanya."
Bos NATO Usulkan Paket Bantuan Militer Sebesar 100 Miliar Euro untuk Ukraina
Pasukan NATO Berada di Ukraina, Putin Ingatkan Selangkah Lagi dari Perang Dunia Ketiga
Demi Keamanan Negara, Alasan Swedia Akhirnya Gabung NATO Meski Banyak Rintangan
Militer Ukraina mengatakan pasukannya telah menangkis serangan oleh pasukan Rusia di wilayah wilayah Kharkiv di timur dan Kherson di selatan tempat Ukraina melancarkan serangan balasan bulan ini, serta di beberapa bagian tetangganya, Donetsk.
Dikatakan pasukan Ukraina telah maju ke tepi timur Sungai Oskil di wilayah Kharkiv. "Dari kemarin, Ukraina mengendalikan tepi timur," katanya di Telegram.
Gubernur WilayahLuhansk, Serhiy Haidai, mengatakan ini berarti pendudukan wilayahnya tidak jauh.
Ketika peluru Rusia menghantam kota-kota selama akhir pekan, kementerian pertahanan Inggris memperingatkan bahwa Moskow kemungkinan akan meningkatkan serangan terhadap sasaran sipil karena menderita kekalahan di medan perang.
"Dalam tujuh hari terakhir, Rusia telah meningkatkan penargetan infrastruktur sipil bahkan di mana mungkin tidak merasakan efek militer langsung,” kata kementerian itu dalam briefing online.
"Ketika menghadapi kemunduran di garis depan, Rusia kemungkinan telah memperluas lokasi yang siap untuk diserang dalam upaya untuk secara langsung merusak moral rakyat dan pemerintah Ukraina," tambahnya.
Sementara itu, Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Milley menyerukan kewaspadaan setelah mengunjungi sebuah pangkalan di Polandia yang mendukung upaya perang Ukraina. Pernyataannya adalah pengingat akan risiko eskalasi ketika AS dan sekutu NATO-nya membantu Ukraina dari kejauhan.
"Perang tidak berjalan terlalu baik untuk Rusia saat ini. Jadi, adalah kewajiban kita semua untuk menjaga tingkat kesiapan yang tinggi, waspada," katanya setelah perjalanannya ke pangkalan, yang diminta untuk tidak disebutkan identitasnya oleh wartawan yang bepergian bersamanya.
Sumber: Al Jazeera