Presiden Vladimir Putin Setujui Doktrin Baru Dunia Rusia

Selasa, 06/09/2022 07:33 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Vladimir Putin menyetujui doktrin kebijakan luar negeri baru yang berbasis di sekitar konsep dunia Rusia, gagasan yang digunakan ideolog konservatif membenarkan intervensi di luar negeri untuk mendukung pembicara Rusia.

Kebijakan Kemanusiaan 31 halaman, diterbitkan lebih dari enam bulan ke dalam perang di Ukraina, mengatakan Rusia harus "melindungi dan memajukan tradisi dan cita-cita dunia Rusia".

Sementara disajikan sebagai semacam strategi kekuatan lunak, ia mengabadikan ide-ide kebijakan resmi seputar politik dan agama Rusia yang digunakan beberapa garis keras untuk membenarkan pendudukan Moskow atas bagian-bagian Ukraina dan dukungan entitas pro-Rusia yang memisahkan diri di timur negara itu.

"Federasi Rusia memberikan dukungan kepada rekan senegaranya yang tinggal di luar negeri dalam pemenuhan hak -hak mereka, untuk memastikan perlindungan kepentingan mereka dan pelestarian identitas budaya Rusia mereka," kata kebijakan itu.

Dikatakan bahwa hubungan Rusia dengan rekan-rekannya di luar negeri memungkinkannya untuk "memperkuat panggung internasional citranya sebagai negara demokratis yang berjuang untuk menciptakan dunia multi-polar".

Putin selama bertahun -tahun telah menyoroti apa yang dilihatnya sebagai nasib tragis sekitar 25 juta etnis Rusia yang menemukan diri mereka tinggal di luar Rusia di negara -negara yang baru merdeka ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, sebuah peristiwa yang disebutnya sebagai bencana geopolitik.

Rusia terus menganggap bekas ruang Soviet, dari Baltik ke Asia Tengah, sebagai lingkup pengaruhnya yang sah - gagasannya dengan keras ditentang oleh banyak negara dan juga oleh Barat.

Kebijakan baru mengatakan Rusia harus meningkatkan kerja sama dengan negara -negara Slavia, Cina, dan India, dan semakin memperkuat ikatannya dengan Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika.

Dikatakan Moskow harus semakin memperdalam hubungannya dengan Abkhazia dan Ossetia, dua wilayah Georgia yang diakui sebagai independen oleh Moskow setelah perangnya melawan Georgia pada 2008, serta dua entitas yang memisahkan Republik Rakyat.

Sumber: Reuters

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2