Senin, 05/09/2022 08:04 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Gereja Katolik harus menunjukkan "toleransi nol" terhadap kekerasan seksual oleh anggota klerus, kata Paus Fransiskus dalam kutipan wawancara dengan saluran televisi Portugis yang disiarkan pada Minggu (4/9).
"Sangat jelas. Ini tidak ada toleransi," katanya kepada TVI/CNN Portugal dalam sebuah wawancara, yang kutipannya dipublikasikan di situs web saluran tersebut.
"Seorang pendeta tidak bisa terus menjadi pendeta jika ia adalah seorang agresor. Ia tidak bisa karena ia sakit, atau penjahat," katanya.
"Ini mengerikan karena menghancurkan kehidupan," tambahnya, selama wawancara dua bagian yang akan ditayangkan pada Minggu dan Senin.
Rilis Memoar, Kerry Washington Ungkap Kekerasan Seksual yang Dialaminya
Ngeri, Kokain Cair Kemasan Botol Shampo Diselundupkan 2 WN Portugal Diringkus
Ronaldo Kembali ke Timnas, Siap Libas Slovenia
Penyelidikan independen terhadap pelecehan seksual di dalam Gereja Katolik di Portugal sejauh ini telah mengumpulkan kesaksian dari sekitar 400 orang, kata pria yang memimpin penyelidikan, psikiater anak Pedro Stretch.
Akibatnya, 17 kasus telah dirujuk ke pengadilan. Temuan penyelidikan diharapkan pada akhir tahun. "Saya tidak menyangkal pelanggaran," kata paus. "Satu pelecehan saja sudah sangat mengerikan."
Ia mengatakan berharap untuk mengunjungi Portugal pada Agustus tahun depan untuk Hari Orang Muda Sedunia, sebuah pertemuan kaum muda Katolik. "Saya pikir saya akan pergi. Bagaimanapun, paus akan pergi," katanya.
Paus telah meningkatkan kemungkinan pensiun karena kesehatannya yang menurun.
Sumber: AFP