Anggota DPR: BBM Umum Turun Kok yang Subsidi Malah Naik

Jum'at, 02/09/2022 14:23 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menilai aneh sikap Pemerintah yang ngotot ingin tetap menaikkan harga BBM bersubsidi di saat harga minyak dunia terus turun.

Saat ini, lanjut dia, sudah tidak ada alasan bagi Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Karena itu dia minta Pemerintah mengakhiri wacana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.

"Pemerintah sebaiknya tidak menaikkan harga BBM bersubsidi di tengah penurunan harga minyak internasional. Terbukti bukan hanya Pertamina, Shell juga ikut menurunkan seluruh jenis produk BBM-nya pada Kamis (1/9). Jadi akan menjadi aneh kalau Pemerintah tetap ngotot untuk menaikan harga BBM bersubsidi di tengah penurunan harga minyak dunia ini," kata Mulyanto dalam keterangan resminya, Jumat (2/9).

Wakil Ketua Fraksi PKS ini menegaskan, harga BBM jenis umum atau BBM non subsidi seperti Pertamax turbo, Dexlite dan Pertamina Dex mengikuti harga pasar sesuai dengan rumus yang ditetapkan Pemerintah dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020.

“Jadi memang sewajarnya ketika harga minyak dunia turun, harga BBM jenis umum atau non-subsidi ikut turun,” terang Mulyanto.

“Pemerintah hanya mengatur norma dasarnya saja. Sementara yang menetapkan harga BBM jenis umum ini operator itu sendiri. Pemerintah dalam hal ini hanya dilaporkan atas ketetapan harga yang telah dibuat oleh operator tersebut,” imbuhnya.

Mulyanto terangkan, secara teknis acuan perhitungan harga BBM domestik Indonesia adalah rata-rata harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS), karena dianggap menjadi acuan harga BBM untuk pasar minyak Asia.

Perhitungan menggunakan satuan USD per barel. Untuk penetapan harga BBM Bulan September 2022, menggunakan harga rata-rata publikasi MOPS untuk periode tanggal 25 Juli 2022 sampai 24 Agustus 2022.  Diambil rata-rata harga publikasi MOPS yang lebih rendah.

“Harga tersebut sudah memasukkan biaya perolehan, biaya penyimpanan dan biaya distribusi, serta margin (10 persen dari harga dasar),” tandasnya.

Seperti diketahui herdasarkan situs resmi Shell Indonesia, penurunan harga pada BBM Shell ada yang mencapai lebih dari Rp 2.000 per liter.

Misalnya untuk jenis BBM Shell V-Power (RON 95) dari Rp 18.300-18.400 per liter dipangkas menjadi Rp 16.130-Rp 16.470 per liter.

Harga BBM tersebut berlaku untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara per 1 September 2022

Penurunan harga BBM juga dilakukan Pertamina.BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex turun. Diketahui bahwa Pertamax Turbo turun Rp 2.000 per liter. Dexlite turun Rp 700 per liter, sedangkan Pertamina Dex turun Rp 1.500 per liter. Harga baru tersebut berlaku mulai Kamis, 1 September 2022.

"Melihat tren penurunan harga BBM ini maka sudah seharusnya Pemerintah berhenti mewacanakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain akan menimbulkan kepanikan, isu kenaikan harga BBM bersubsidi ini tidak produktif," demikian kata Mulyanto.

 

TERKINI
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa