Besok, Zelenskyy, Erdogan dan Guterres akan Bertemu di Ukraina

Rabu, 17/08/2022 08:05 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres dilaporkan akan bertemu dengan para pemimpin Ukraina dan Turki pekan ini.

Dikutip dari AFP, Guterres akan mengadakan pembicaraan di kota Lviv, Ukraina barat dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (18/8).

"Mereka akan membahas perlunya solusi politik untuk konflik ini," kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric.

Selanjutnya, Guterres akan mengunjungi kota pelabuhan Ukraina Odessa pada Jumat (19/8), salah satu dari tiga pelabuhan yang digunakan dalam kesepakatan untuk mengekspor biji-bijian, sebelum menuju ke Turki.

Ketika upaya diplomatik untuk mengakhiri perang terus berlanjut, badan nuklir Ukraina Energoatom melaporkan serangan siber besar di situs webnya, tetapi mengatakan operasinya tidak terganggu.

"Serangan siber paling kuat sejak awal invasi Rusia terjadi terhadap situs web Energoatom," kata badan tersebut di Telegram. " (Web, Red) itu diserang dari wilayah Rusia."

Pengumuman tentang pertemuan mendatang itu turut bertepatan dengan serangan yang terjadi di Semenanjung Krimea. Rusia mengatakan, ledakan besar telah melanda fasilitas militer di Krimea pada Selasa (16/8).

Foto di media sosial menunjukkan, kebakaran meletus di sebuah lokasi militer tempat amunisi disimpan dan asap hitam mengepul ke udara. "Akibat tindakan sabotase, fasilitas penyimpanan militer di dekat desa Dzhankoi rusak," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia.

Ledakan, yang disebabkan oleh kebakaran, yang menyebabkan amunisi meledak, kata Kemhan Rusia, merusak infrastruktur sipil, termasuk saluran listrik, pembangkit listrik, rel kereta api dan bangunan tempat tinggal.

Ledakan itu terjadi satu minggu setelah setidaknya satu orang tewas dalam ledakan serupa di pangkalan udara Rusia di Krimea. Ukraina belum secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas kedua insiden tersebut, tetapi pejabat senior dan militer menyiratkan keterlibatan Ukraina.

Pembantu presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan ledakan itu kemungkinan merusak infrastruktur yang memasok listrik dari pembangkit nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia ke Krimea.

Kyiv dan Moskow saling tuduhan atas serangkaian serangan bulan ini di Zaporizhzhia,  pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Dujarric mengatakan tidak ragu bahwa masalah pembangkit listrik tenaga nuklir akan diangkat pada pertemuan Kamis di Lviv.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan telah menggunakan wilayah Laut Hitam sebagai tempat pementasan untuk invasi tahun 2022, yang telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang mengungsi, dan menghancurkan sebagian besar negara itu.

Sumber: AFP

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2