Palestina Galau, Rencana Trump Pindah Kedutaan ke Yerusalem

Selasa, 10/01/2017 11:02 WIB

Ramallah - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyarankan kepada Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, untuk tidak memindahkan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem. Tuntutan itu ditulis Abbas yang menjelaskan resiko pemindahaan dari Tel Aviv.

Dilansir Wafa, Abbas memperingatkan langkah itu akan berdampak merusak terhadap proses perdamaian, terhadap solusi dua negara, dan terhadap stabilitas serta keamanan di seluruh kawasan.

Abbas juga mengirim surat kepada negara adidaya lain termasuk Rusia, China dan Uni Eropa, menyeru mereka berupaya keras mencegah Amerika Serikat mengambil langkah itu. Warga Palestina menganggap kota Yerusalem Timur yang dicaplok Israel sebagai ibu kota negara masa depan mereka, sementara Israel mendeklarasikan seluruh kota itu sebagai ibu kota tak terbagi.

Juru bicara Trump Kellyanne Conway bulan lalu memberitahu saluran radio Amerika Serikat bahwa pemindahan kedutaan itu adalah "prioritas paling besar" bagi presiden terpilih.

Trump mengatakan dia berencana merelokasi kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem, langkah kontroversial yang ditentang keras oleh Palestina dan dianggap sebagai tindakan sepihak karena status kota itu masih sengketa.

Israel mendukung langkah tersebut dan mendorong presiden-presiden sebelumnya untuk mengambil langkah serupa, namun tidak berhasil. Israel merebut Yerusalem Timur dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2