Kamis, 11/08/2022 17:15 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III DKI Jakarta membuka program Pertukaran Mahasiswa Merdeka-Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PMM-PKBN), yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi asal.
Dalam program ini, akan terciptanya ruang jumpa antara mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia melalui kegiatan akademik dan nonakademik.
Sebagai fasilitator, LLDikti Wilayah III di bawah naungan Kemdikbudristek menggandeng Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Badiklat Kemenhan) guna mensinergikan antara PMM dengan PKBN.
PMM-PKBN akan menjadi program sinergi baru antara Kemdikbudristek dan Kemenhan sebagai upaya membangun daya tangkal bangsa, agar memiliki karakter dan sikap rasa cinta tanah air, keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan berkorban bagi bangsa, kesadaran berbangsa dan bernegara.
Rakorda LLDikti III Bahas Kekerasan Seksual di Kampus
LLDikti Wilayah III Cetak 106 Profesor Sepanjang 2023
Cegah Laporan Palsu, Satgas PPKS Diimbau Lakukan Verifikasi
"Mari kita bentuk rasa bela negara ini dengan meningkatkan rasa kegotongroyongan di lingkungan kita sendiri, yaitu pendidikan tinggi. Kegiatan PMM-PKBN ini akan memfasilitasi mahasiswa lewat lima modul pelatihan," terang Kepala LLDikti Paristiyanti Nurwardani dalam keterangannya pada Kamis (11/8).
"Antara lain artificial intellegence, data science, cyber security, communication specialist, dan web programming, langsung akan difasilitasi oleh para dosen-dosen yang telah dilatih menjadi fasilitator, dan akan dilaksanakan di berbagai perguruan tinggi expert di modul-modul yang ditawarkan, yaitu: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Bina Nusantara, Universitas Bina Nusantara, Universitas Kristen Krida Wacana, Universitas Bina Sarana Informatika, serta Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR," lanjut dia.
Output dari program PMM-PKBN ini, mahasiswa dapat menyetarakan Satuan Kredit Semester (SKS) setara 20 SKS, mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi dari Perguruan Tinggi yang telah ditunjuk, sertifikat Bela Negara dari Badiklat Kemenhan yang dapat meningkatkan daya saing.
Sejalan dengan hal tersebut, Paris meyakini bahwa informasi dan komunikasi saat ini sudah menjadi bagian dari infrastruktur pembangunan sebuah bangsa yang menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan.
"Bela negara tidak selalu identik dengan pendidikan militer, tetapi melalui hal lain. Misalnya saja di bidang keamanan siber yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Kita menyadari saat ini ada saja serangan di dunia maya dan telah menjadi trend baru dalam perang modern di abad-21," imbuh dia.
Program PMM-PKBN ini juga akan mendukung program transformasi digital di Indonesia yang dicananangkan oleh Presiden Jokowi, salah satunya pengembangan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, terutama sektor pendidikan dan menyiapkan kebutuhan SDM yang berkompetensi talenta digital.