Selasa, 09/08/2022 05:42 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Gedung Putih meminta Rusia pada Senin (8/8) untuk menghentikan semua operasi militer di sekitar fasilitas nuklir di Ukraina.
"Berperang di dekat pembangkit nuklir itu berbahaya," kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre kepada wartawan di atas Air Force One selama penerbangan ke Kentucky, di mana Presiden Joe Biden akan mengunjungi daerah-daerah yang dilanda banjir.
"Dan kami terus menyerukan Rusia untuk menghentikan semua operasi militer di atau dekat fasilitas nuklir Ukraina dan mengembalikan kendali penuh ke Ukraina," kata Jean-Pierre.
Zaporizhzhia, kompleks tenaga atom terbesar di Eropa, diduduki oleh Rusia pada awal invasi dan pertempuran baru-baru ini di sana telah menimbulkan kekhawatiran akan kecelakaan nuklir.
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
AS akan Terbitkan Sanksi Baru, Perdagangan Turki-Rusia Terancam
AS Umumkan Paket Bantuan Militer Baru untuk Dukung Ukraina
Jean-Pierre mengatakan Amerika Serikat (AS) terus memantau dengan cermat situasi di fasilitas itu dan untungnya sensor radiasi tidak menunjukkan indikasi peningkatan atau tingkat radiasi yang tidak normal.
"Kami juga mengetahui laporan perlakuan buruk terhadap staf (pembangkit) dan kami memuji otoritas dan operator Ukraina atas komitmen mereka terhadap keselamatan dan keamanan nuklir dalam situasi sulit," katanya.
Jean-Pierre mengatakan, AS mendukung upaya pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA ), untuk membantu Ukraina dengan langkah-langkah keselamatan dan keamanan nuklir.
Kyiv pada Senin menyerukan pembentukan zona demiliterisasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina timur. Dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi serangan yang merusak beberapa struktur, memaksa penutupan reaktor.
"Yang perlu dilakukan adalah menyingkirkan pasukan pendudukan dari stasiun dan membuat zona de-militerisasi di wilayah stasiun," kata Petro Kotin, presiden perusahaan energi nuklir Ukraina, Energoatom.
Pertempuran baru-baru ini di pabrik telah mendorong IAEA untuk memperingatkan "risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir."
Kremlin pada hari Senin menuduh pasukan Ukraina menembaki pabrik Zaporizhzhia, memperingatkan potensi "konsekuensi bencana" bagi Eropa.
Sumber: AFP