Mantap! Bamed Dua Belas Tahun Inovasi tanpa Henti

Kamis, 28/07/2022 13:03 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menandai hari ulang tahunnya yang ke-12 dengan tema ‘Dua belas tahun inovasi tanpa henti’, Klinik Bamed mengumumkan beberapa inovasi layanan baru yang akan diluncurkan antara lain Bamed Loyalty Customer Program Brand, Aplikasi dokterku, dan beberapa inovasi lainnya.

Pada kesempatan ini, dr. Adhimukti T. Sampurna, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV, Chief Medical Ancillary Services Officer Bamed mengatakan, “sejak tahun 2016 Bamed berinovasi untuk meluncurkan layanan unggulan yang merupakan terobosan baru prosedur dan alat yang dapat mengatasi seluruh masalah kulit seperti pigmentasi, jerawat, kemerahan, tekstur permukaan kulit hingga kerutan yang kami sebut dengan Combination Rejuvination Treatment atau CRT."

Berbicara tentang pentingnya peremajaan kulit pada usia produktif, dr. Melyawati Hermawan, Sp.KK, Spesialis Kulit dan Kelamin Bamed menjelaskan, “Usia produktif memiliki rentang usia 15-64 tahun. Pada rentang usia ini dimungkinkan bagi seseorang untuk bisa bekerja dan menghidupi dirinya sendiri dengan penghasilan yang didapatkan dari pekerjaannya tersebut."

dr. Melyawati menerangkazn, peremajaan kulit tidak hanya diperlukan saat seseorang sudah memasuki usia lanjut, namun juga sudah mulai dapat dipertimbangkan untuk individu-individu di usia produktif ini. Melakukan pencegahan dari proses penuaan dini akan jauh lebih baik dari mengobati, untuk itu tindakan untuk peremajaan kulit sebaiknya dilakukan sedini mungkin bila memang dirasakan perlu.

Sementara itu, di bidang Kebidanan dan Kandungan, khususnya tentang Program Kehamilan (Promil), dr. Yassin Yanuar MIB, Sp.OG,-KFER, MSc,  Chief Executive Officer Bamed menjelaskan, “Promil atau program merencanakan kehamilan adalah suatu rangkaian langkah, kegiatan atau serangkaian aktivitas yang dapat dilakukan oleh suatu pasangan agar bisa segera mendapatkan kehamilan."

Promil yang dijalankan oleh setiap orang itu berbeda-beda sesuai dengan kondisi pasangan suami istri. Promil sangat baik untuk semua pasangan yang baru menikah maupun bagi pasangan yang sudah lama menikah.

“Promil fokusnya semata-mata tidak hanya untuk mendapatkan kehamilan, tapi juga mempersiapkan diri calon ayah dan calon ibu secara fisik dan mental untuk menghadapi kehamilan sehingga calon ibu dapat mengalami kehamilan yang sehat. Promil juga fokus untuk memperbaiki dan memaksimalkan proses pembentukan sel telur dan sperma yang sehat sehingga janin yang dikandung akan sehat juga,” jelas dr. Yassin.

Pada kesempatan yang sama, dr. Athia Asparini, Sp.Ak, Spesialis Akupunktur Bamed mengatakan, “Salah satu upaya yang dapat mendukung Promil yaitu dengan akupunktur. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, WHO sudah mengintegrasikan akupunktur dengan kedokteran konvensional, yang dikenal dengan akupunktur medik."

Dengan perkembangan teknologi, penelitian tentang akupunktur dan program hamil pun semakin banyak dan terbukti efektif. Adapun teknik akupunktur yang dapat digunakan, mulai dari penusukan manual (hanya jarum), penambahan elektrostimulator (dikenal dengan elektropunktur), atau dengan low level laser therapy pada titik akupunktur (disebut laserpunktur). Akupunktur pun bisa berperan tidak hanya dalam program hamil alami, tetapi juga bisa meningkatkan keberhasilan pada program inseminasi ataupun bayi tabung (IVF).

Tentang program laktasi, dr. Teresia Susilo, Konselor Laktasi Bamed mengatakan, “Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi ibu, diantaranya, mencegah perdarahan pasca persalinan, membantu mempercepat rahim kembali ke bentuk semula, sebagai kontrasepsi alami, dan mengurangi risiko terjadinya kanker ovarium dan kanker payudara."

Namun ada beberapa hambatan yang sering dialami oleh ibu menyusui dan bayinya selama proses pemberian ASI antara lain; Ibu tidak percaya diri dan kurang dukungan, kesulitan dalam memposisikan dan melekatkan bayi pada payudara, puting lecet, payudara bengkak, volume ASI berkurang, bayi tiba-tiba menolak menyusu pada payudara, infeksi  payudara/mastitis.

“Kunci utama agar ASI lancar bukan pada suplemen ataupun ASI booster yang kita minum tetapi dengan seringnya mengosongkan payudara (interval 2-3 jam sekali) baik dengan menyusui maupun dengan memerah (jika ibu harus terpisah dengan bayinya)," kata dr. Teresia.

Semakin sering payudara dikosongkan, maka rangsangan otak untuk mengeluarkan hormone prolactin akan terus terjadi. Di samping itu, ibu harus percaya diri dan dukungan dari orang terdekat ikut mempengaruhi kelancaran ASI, sementara stress dan sedih yang tidak diatasi dengan baik akan membuat hambatan hormone oksitosin sehingga menyebabkan ASI tidak mengalir dengan baik.  

"Ibu menyusui harus melakukan massage payudara dengan teknik yang benar, mengkosumsi makanan dengan gizi seimbang dan asupan air yang cukup. Suplemen berupa vitamin dan mineral juga ASI booster boleh dikonsumsi jika diperlukan. ASI booster yang biasa terdapat dipasaran dapat berupa susu, teh, kapsul dengan kandungan seperti, fenugreek, marshmallow root, blessedthistle, bangun-bangun,” tutup dr. Teresia.

 

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios